Slawi, Kompas - Dewan Pendidikan Kabupaten Tegal menemukan buku lain tentang Susilo Bambang Yudhoyono, di luar buku seri Lebih Dekat dengan SBY. Buku-buku tersebut berjudul Susilo Bambang Yudhoyono, Bintang Lembah Tidar dan Surat untuk Ibu Negara.
Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Tegal Dimyati memperlihatkan buku-buku tentang Susilo Bambang Yudhoyono, di luar buku seri Lebih Dekat dengan SBY', Selasa (25/1). Buku berjudul Susilo Bambang Yudhoyono, Bintang Lembah Tidar dan Surat untuk Ibu Negara tersebut juga ditemukan bersama dengan buku bantuan dana alokasi khusus lainnya di salah satu SMP di Kabupaten Tegal. (KOMPAS/SIWI NURBIAJANTI)
Kedua buku itu ditulis Sari Pusparini Soleh dan diterbitkan PT Remaja Rosdakarya. Buku-buku itu ditemukan bersama dengan buku bantuan dana alokasi khusus (DAK) lainnya di SMP Muhammadiyah Slawi.
Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Tegal Dimyati, Selasa (25/1), mengatakan, sebenarnya substansi dari bantuan DAK adalah untuk peningkatan mutu pendidikan.
”Seharusnya, pemerintah memberikan bantuan buku-buku pelajaran atau pengayaan mata pelajaran untuk siswa. Apalagi Kabupaten Tegal masih membutuhkan buku-buku pelajaran,” ujarnya. Buku-buku tentang Susilo Bambang Yudhoyono, lanjutnya, merupakan buku referensi yang sumber dananya dari DAK.
”Apabila sumber pembiayaan buku tersebut berasal dari uang pribadi SBY, tidak masalah buku itu dibagikan ke sekolah-sekolah. Akan tetapi, apabila menggunakan DAK, buku-buku itu harus ditarik,” tuturnya, Selasa kemarin.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Tegal Waudin mengatakan, pihaknya sedang mengkaji manfaat buku-buku tersebut bagi siswa.
Apabila isinya bermanfaat bagi siswa, buku itu masih tetap bisa digunakan. Namun, apabila tidak bermanfaat, pihaknya akan memberikan masukan kepada pemerintah pusat serta meminta buku-buku itu segera ditarik.
”Yang perlu diketahui, Dikpora Kabupaten Tegal tidak pernah memesan buku-buku tersebut,” kata Waudin.
Lolos seleksi
Secara terpisah, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) Suyanto mengatakan, buku-buku soal Presiden SBY yang dibagikan ke sejumlah SMP di Kabupaten, Tegal, Jawa Tengah, tidak menyalahi ketentuan yang ditetapkan dalam petunjuk teknis DAK SMP Tahun 2010.
Buku-buku tentang Presiden SBY tersebut, lanjut Suyanto, sudah masuk dalam daftar buku yang lolos penilaian Pusat Buku Kemdiknas pada tahun 2009 sebagai buku yang layak dipakai untuk buku pengayaan di sekolah.
Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdiknas Diah Harianti mengatakan, buku-buku soal Presiden SBY yang terdiri atas 10 jilid telah lolos dari penilaian tim independen yang dibentuk Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdiknas.
Menurut Diah, ada 807 judul buku nonteks pelajaran atau pengayaan yang dinyatakan lolos oleh tim independen. Daftar buku itu disebar ke daerah. Syarat untuk membeli buku pengayaan menggunakan DAK adalah buku yang akan dibeli telah dinyatakan lolos penilaian dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdiknas.
Suyanto menegaskan, buku-buku tentang Presiden SBY itu sebagai buku pengayaan yang dapat digunakan siswa dan guru. ”Buku-buku itu dinilai tidak mengada-ada dan tidak mengandung unsur politik,” ujar Suyanto.
(WIE/ELN)
Sumber: Kompas, Rabu, 26 Januari 2011
No comments:
Post a Comment