Thursday, January 27, 2011

Buku tentang SBY Tidak Akan Ditarik

Slawi, Kompas - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, tidak akan menarik buku-buku tentang sosok, pemikiran, dan kiprah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari sekolah. Hal itu karena buku-buku tentang SBY dinilai telah sesuai dengan spesifikasi pemerintah.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Tegal Edy Pramono mengatakan hal itu saat pertemuan dengan Dewan Pendidikan dan Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal, Rabu (26/1).

Menurut Edy, spesifikasi pengadaan buku dana alokasi khusus (DAK) untuk SMP memang tidak menyebut judul buku. Buku-buku SBY bisa masuk ke sekolah karena telah lolos penilaian Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas).

”Buku tersebut layak menjadi bahan referensi sekolah meskipun kami tidak memesan buku- buku itu,” kata Edy.

Ketua Panitia Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Pengadaan Buku DAK 2010 Dikpora Kabupaten Tegal Cipto Dwi Setyo Purnomo menambahkan, pihaknya hanya melaksanakan praktik lelang buku dan tidak menentukan judul buku.

Tak punya relevansi

Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Tegal Dimyati mengatakan, buku-buku tentang SBY memang lolos penilaian Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdiknas, tetapi kurang memiliki relevansi dengan pendidikan. Mestinya buku dari DAK diprioritaskan yang berkaitan dengan pelajaran.

Berdasarkan data Dikpora Kabupaten Tegal, jumlah SMP penerima bantuan buku DAK 2010 sebanyak 87 dengan nilai masing- masing Rp 45,5 juta.

Dari pengakuan sekolah-sekolah penerima, jumlah judul buku seri Lebih Dekat dengan SBY yang mereka terima berbeda-beda.

SMP Negeri 1 Slawi, misalnya, menerima tiga dari 10 judul buku seri itu, yaitu Peduli Kemiskinan, Indahnya Negeri Tanpa Kekerasan, dan Adil Tanpa Pandang Bulu. Selain itu, sekolah tersebut juga menerima buku Susilo Bambang Yudhoyono, Bintang Lembah Tidar dan Surat untuk Ibu Negara.

SMP Al Usmaniyah Lebaksiu menerima delapan dari 10 judul buku. Adapun SMP Islam Terpadu Lukman Al Hakim, Slawi, menerima tujuh judul dari 10 judul buku seri itu.

Secara terpisah, Penerbit PT Remaja Rosdakarya yakin buku serial Susilo Bambang Yudhoyono yang masuk dalam proyek DAK tersebut tidak melanggar aturan.

”Prosedur yang ada telah kami tempuh dengan benar,” kata Humas PT Remaja Rosdakarya Toni Kurnia di Bandung, Jawa Barat.

Toni mengatakan, buku serial SBY itu telah lulus penilaian Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdiknas. Selain itu, buku tersebut masuk dalam daftar buku DAK Kemdiknas. Kami hanya mendapatkan pesanan buku dari distributor yang memenangkan lelang di daerah,” katanya.

(WIE/ILO/UTI/CHE)

Sumber: Kompas, Kamis, 27 Januari 2011

No comments: