Bandung, Kompas - Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung sedang menggodok pembukaan Program Studi Angklung. Sementara tiga program studi lain akan dibuka tahun akademik 2011-2012 untuk mendukung proses konservasi, revitalisasi, serta rekonstruksi seni dan budaya Indonesia.
”Kami berharap keberadaan program studi baru itu bisa membantu menghadirkan proses kreatif dalam karya seni, khususnya karya seni berciri khas Indonesia,” kata Ketua Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung, Enoch di Bandung, Rabu (19/1).
Saat ini, STSI Bandung memiliki empat jurusan yang menyelenggarakan empat program studi. Jurusan Seni Karawitan dengan Program Studi Seni Karawitan, Jurusan Seni Tari dengan Program Studi Seni Tari, Jurusan Teater dengan Program Studi Teater, serta Jurusan Seni Rupa dengan Program Studi Kriya Seni.
Enoch mengatakan, tiga program studi akan segera dibuka pada tahun ajaran 2011-2012, yaitu seni rupa murni untuk jurusan seni rupa, multimedia untuk jurusan seni teater, serta magister pengkajian dan kekayaan karya seni.
”Program Studi Angklung masih kami godok. Hal ini tidak lepas dari keberadaan alat musik asli Jawa Barat yang ditetapkan sebagai salah satu warisan dunia tak benda oleh UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa),” ujar Enoch.
Pengajar tari STSI, Mas Nanu Muda, mengatakan, pembukaan program studi baru tersebut diharapkan bisa memberikan warna tersendiri bagi proses penemuan dan penciptaan karya seni baru di Jawa Barat.
Menurut Nanu, yang mengangkat tari Cikeruhan dan Doger Kontrak menjadi mata kuliah di STSI, penguatan bekal pendidikan mahasiswa harus dimiliki mahasiswa sejak dini. (CHE)
Sumber: Kompas, Kamis, 20 Januari 2011
No comments:
Post a Comment