Sunday, January 09, 2011

Desain Rumah Majapahit Dipersiapkan

Mojokerto, Kompas - Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Trowulan menyiapkan desain rumah pada zaman Majapahit. Hal itu dilakukan menyusul rencana Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk membenahi bekas kerajaan terbesar di Nusantara ini.

”Desain awal rumah zaman Majapahit diketahui dari relief di Candi Menak Jinggo. Selain itu, kami mengumpulkan kajian arkeolog dan arsitek, seperti dari Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Parahyangan, dan Universitas Kristen Petra, serta masukan dari para pakar,” tutur Kepala Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Trowulan Aris Soviyani, Sabtu (8/1) di Mojokerto.

Akhir tahun lalu, Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan pemerintah provinsi mengalokasikan anggaran Rp 200 miliar pada 2011 untuk menumbuhkan kembali Kerajaan Majapahit di Trowulan, Mojokerto. Supaya wisata sejarah dan budaya terbangun di Trowulan, rumah-rumah warga akan disesuaikan dengan model rumah zaman Majapahit.

”Kami menyubsidi mereka untuk proses renovasi rumah dengan dana Rp 15 juta-Rp 20 juta. Subsidi diberikan kepada warga yang mau merenovasi rumahnya,” kata Soekarwo di Banyuwangi, Rabu (29/12/2010).

Menurut Aris, dalam pembicaraan informal, penyesuaian rumah warga dilakukan di wilayah yang sangat berdekatan dengan situs, seperti Wringin Lawang, Candi Bajang Ratu, dan Kedaton. Selain itu, pagar-pagar rumah warga akan disesuaikan dengan model Gapura Wringin Lawang.

Mengenai rencana renovasi rumah, Siti Alamah (43), warga Desa Trowulan, menyatakan tak keberatan sepanjang ada biaya yang diberikan pemerintah. Jika Trowulan banyak dikunjungi wisatawan, diharapkan peluang usaha meluas.

Situs Puri

Sementara itu, temuan situs permukiman kuno di petak sawah warga di Dusun Tegalsari, Desa Puri, Kecamatan Puri, Mojokerto, diperkirakan cukup luas. Setidaknya dalam radius 500 meter terdapat beberapa peninggalan yang dianggap keramat oleh warga. Di arah timur dari lokasi temuan terdapat punden dari batu andesit di tepi pohon beringin tua. Warga menyebut situs tersebut sebagai gelang atau batu gilang. Di sisi barat juga terdapat punden.

Menurut ketua tim ekskavasi situs Puri, Danang Wahyu Utomo, biasanya di bawah punden terdapat struktur fondasi kuno. Di tenggara situs permukiman juga ditemukan reruntuhan batu bata. (ina)

Sumber: Kompas, Minggu, 9 Januari 2011

No comments: