[JAMBI] Para pelukis atau perupa di Sumatera perlu meningkatkan intensitas kegiatan pameran bersama guna mengangkat pamor seni lukis Sumatera. Dunia seni lukis Sumatera perlu dipopulerkan karena memiliki ciri khas budaya Melayu.
Popularitas seni lukis Sumatera akan mampu membangkitkan citra budaya Melayu sekaligus meningkatkan nilai jual karya-karya seni lukis Sumatera di tingkat nasional dan internasional.
Hal tersebut dikatakan pelukis senior Jambi, Drs Jafar Rassuh kepada wartawan di sela-sela pembukaan Pameran Lukisan dan Dialog Perupa se-Sumatera (PLDPS) dan Festival Film Animasi Indonesia (FFAI) IV di Taman Budaya Kota Jambi baru-baru ini.
Menurut dia, selama ini popularitas seni lukis dan seniman Sumatera merosot di pentas seni lukis nasional. Padahal, kehadiran seni lukis Sumatera di pentas seni lukis nasional penting untuk menunjukkan identitas seni lukis khas Melayu dari Sumatera. Kurangnya popularitas seni lukis Sumatera tersebut akibat minimnya kerja sama perupa se-Sumatera untuk menggelar pameran bersama.
Kerja Sama
Sementara Ketua Panitia Pameran Lukisan dan Dialog Perupa se-Sumatera (PLDPS), Fauzi pada kesempatan itu mengatakan, Pameran Lukisan dan Festival Film Animasi digelar atas kerja sama Taman Budaya Jambi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jambi dan Himpunan Seni Rupawan Indonesia (HSRI) Jambi.
Menurutnya, pameran lukisan perupa se-Sumatera bertema "Sumatran Contemporary Arts" menampilkan karya-karya lukis perupa dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) hingga Lampung. Karya-karya lukis yang ditampilkan pada pemeran itu memiliki berbagai gaya, mulai dari gaya realis dan abstrak. Festival Film Animasi tersebut diikuti sebanyak 30 judul dari 170 judul film yang masuk ke panitia. Film animasi yang mengikuti lomba tersebut berasal dari karya kaum muda dari berbagai daerah di Tanah Air. Film-film animasi yang diperlombakan berdurasi singkat antara 25 menit sampai 30 menit.
Fauzi menambahkan, selain menggelar festival, pihaknya juga akan menggelar pelatihan pembuatan film animasi untuk kalangan generasi muda. Pelatihan itu diharapkan mampu merangsang kreativitas kaum muda memproduksi film-film animasi berkualitas dan bernuansa budaya Indonesia. [141]
Sumber: Suara Pembaruan, 5 November 2007
Lihat juga: Dialog Perupa Sumatera: Bukan Sekadar Ajang Kangen-Kangenan
No comments:
Post a Comment