JAKARTA (Media): Pemerintah Malaysia melalui Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Zaenal Abidin Mahamad Zain menyatakan pemerintah Malaysia tidak mengklaim kesenian reog sebagai kesenian tradisional Malaysia.
''Pemerintah Malaysia tidak mengklaim reog sebagai kesenian tradisional Malaysia. Isu ini membesar karena ada salah paham,'' kata Datuk Zaenal berbicara dengan menggunakan alat pengeras suara di depan ratusan pengunjuk rasa di depan Kantor Kedubes Malaysia, Jakarta, kemarin.
Pernyataan itu untuk memperjelas kesalahpahaman berita yang menyebutkan Malaysia telah mengklaim reog sebagai kesenian asli Malaysia.
Atas dasar pemberitaan itu, sekitar 300 orang melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Kedubes Malaysia, Jakarta, kemarin siang. Demo tersebut dikawal ketat oleh polisi dan TNI setelah muncul kabar jumlah demonstran akan mencapai 2.500 orang.
Para demonstran datang dengan berjalan kaki dari arah Pasar Festival Kuningan sambil mengibarkan spanduk berisi kata-kata protes yang ditujukan kepada Malaysia. Para pengunjuk rasa juga membawa dan mendemonstrasikan 38 reog khas Ponorogo lengkap dengan alat musik.
Dubes Datuk Zaenal kemudian menerima tiga perwakilan demonstran untuk diajak dialog. Dalam dialog itu mereka menyodorkan sejumlah tuntutan yang harus disampaikan oleh Dubes Datuk Zaenal kepada pemerintah Malaysia. Datuk Zaenal pun bersedia menyampaikan tuntutan para demonstran kepada pemerintah Malaysia.
Sejumlah tuntutan itu, antara lain Malaysia tidak berhak mengklaim reog sebagai kesenian Malaysia. Malaysia harus meminta maaf kepada bangsa Indonesia atas kekeliruan yang terlanjur terjadi, dan meminta pemerintah Indonesia untuk mempertahankan seni budaya reog agar tidak diklaim bangsa asing. (CS/H-3)
Sumber: Media Indonesia, Jumat, 30 November 2007
1 comment:
Budaya kita koq seenaknya aja mereka klaim!!!! Coba tuh orang2 malay liat kebelakang dulu, siapa yang membuat mereka pintar? ...INDONESIA...
Nice Blog
Post a Comment