JAKARTA (Media): Salah satu upaya menghindari kekayaan budaya Indonesia diklaim pihak asing adalah dengan memamerkan karya budaya Indonesia.
"Dengan menginventarisasi kekayaan budaya Indonesia untuk kemudian didaftarkan patennya di Ditjen HaKI (Hak atas Kekayaan Intelektual)," ungkap Direktur Jenderal Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Thamrin Bachrie di Jakarta, kemarin.
Saat ini Depbudpar bekerja sama dengan Departemen Hukum dan HAM menginventarisasi kekayaan budaya Indonesia. "Memang tidak mudah karena Indonesia punya kekayaan budaya yang amat banyak. Tetapi, perlahan demi perlahan, dengan bantuan kesadaran senimannya, kita pasti bisa menginventarisasi dan mendokumentasikan dalam sebuah buku," ungkap Thamrin.
Untuk itu menggelar pameran harus sering dilakukan. "Sehingga orang asing tahu, kalau batik, kebaya, baju bodo, dan lainnya berasal dari Indonesia," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Direktur Pemasaran Dalam Negeri, Debupdar, Titien Sukarya menyatakan bakal menggelar event nasional 'Festival Busana Nusantara 2007' di Pulau Dewata. Sederet perancang kondang akan unjuk kebolehan menampilkan koleksi tradisional.
Mereka adalah Oscar Lawalata, Nita Azhar, Ali Charisma, Tjok Abi, Merdi Sihombing, dan Sofie. Rancangan akan mereka tampilkan di Discovery Shopping Mall, Kuta, Bali pada 17 November mendatang.
"Di event itu saya akan menampilkan koleksi baju bodo dan tenun ikat Makassar. Bagi saya, baju bodo itu unik dan cantik. Dengan sentuhan modern, koleksi tersebut tampak jauh dari kesan konservatif dan justru semakin sophisticated," kata perancang muda Oscar Lawalata di acara konferensi pers Festival Busana Nusantara 2007 di Hotel Le Meridien Jakarta, akhir pekan lalu.
Oscar menyarankan kepada masyarakat Indonesia untuk gemar mengenakan produk tradisional, termasuk dukungan pemerintah kepada para perajin lokal. "Bagaimanapun ini bukan tanggung jawab kami sebagai perancang, tapi juga pemerintah dan peran masyarakat Indonesia," tukasnya. (Eri/H-1).
Sumber: Media Indonesia, Senin, 12 November 2007
No comments:
Post a Comment