Jakarta, Kompas - Buku tentang sosok dan kiprah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah lolos seleksi penilaian berlapis sejumlah ahli dan sesuai prosedur. Karena itu, tidak ada yang salah dalam peredaran buku-buku tersebut ke sejumlah sekolah di Kabupaten Tegal, Garut, dan Tangerang.
”Kami prihatin dengan pemberitaan yang berkembang soal seri buku Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sebab, buku itu sudah layak untuk ditempatkan di sekolah sebagai buku nonteks pelajaran,” kata Bana Kartasasmita, anggota Panitia Penilaian Buku Nonteks Pelajaran (PPBNP) di Jakarta, Jumat (4/2). Dia menanggapi gencarnya pemberitaan soal seri buku Yudhoyono di SD dan SMP di sejumlah daerah seperti Kabupaten Tegal, Garut, dan Tangerang.
Bana yang juga Guru Besar Institut Teknologi Bandung mengatakan, buku pengayaan bukan sebagai buku pegangan siswa. ”Jadi, tidak mesti terkait langsung dengan kurikulum atau mata pelajaran tertentu. Bukunya juga harus lintas kelas,” kata Bana.
Siti Rohmah Nurhayati dari Universitas Negeri Yogyakarta selaku penilai buku mengatakan, buku seri Yudhoyono yang ia nilai dari sisi pengembangan kepribadian, motivasi, dan kerja keras telah lolos seleksi. ”Dari bahasa juga cukup runtut dan mudah diikuti. Dari sisi ilustrasi, di atas ambang kelayakan,” katanya.
Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh menegaskan, buku seri Yudhoyono itu inisiatif penerbit, bukan buku pesanan atau instruksi dari Presiden Yudhoyono maupun pihak lainnya. Buku itu diusulkan para penerbit untuk dinilai PPBNP. ”Panitia tak bisa melarang penerbit mengajukan usul penilaian,” kata Nuh.
Sepanjang 2006-2010, kata Nuh, ada 27.029 judul buku yang diajukan penerbit untuk dinilai. Sementara yang dinyatakan lolos hanya 2.403 judul buku.
Khusus tahun 2009, ada 12.248 judul buku yang diusulkan penerbit untuk dinilai. Namun, hanya 1.040 judul yang dinyatakan lolos.
Buku seri Presiden Yudhoyono itu termasuk dalam 129 judul buku yang dinyatakan layak untuk buku pengayaan kepribadian. Dari buku-buku yang lolos penilaian inilah, dinas pendidikan kabupaten/kota bisa memesan buku.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Wahyudin Zarkasyi mengatakan, tidak ada prosedur yang dilanggar dalam pengadaan buku Yudhoyono sehingga buku itu tak akan ditarik dari sekolah. (ELN/CHE)
Sumber: Kompas, Sabtu, 5 Februari 2011
No comments:
Post a Comment