Jakarta, Kompas - Pemimpin Teater Koma, Norbertus Riantiarno atau Nano, terpilih sebagai penerima Anugerah Teater Federasi Teater Indonesia atau FTI. Riantiarno terpilih karena kontribusinya pada dunia teater di Indonesia.
”Konsistensinya patut dihargai. Sejak berdiri 1977, Teater Koma selalu pentas setiap tahun dan penonton pun selalu memenuhi gedung pertunjukan, bahkan pernah pentas selama 40 hari,” kata anggota dewan juri Anugerah FTI 2008, Radhar Panca Dahana, di Jakarta, Rabu (10/12).
Lamanya waktu pentas Teater Koma, menurut Radhar, sesuatu yang fenomenal untuk dunia teater. ”Riantiarno memberi inspirasi pada pekerja teater di daerah untuk menggunakan musik dan tari dalam pementasannya. Teater di daerah pun menirukan dengan gaya-gaya akrobatik dan sukses. Inspirasi semacam ini memperkaya kehidupan teater Indonesia,” papar Radhar.
Dewan juri FTI 2008 diketuai Jacob Soemardjo dengan anggota selain Radhar Panca Dahana adalah Jajang C Noer, Nirwan Arsuka, dan Kenedi Nurhan.
Penganugerahan tersebut terkait dengan peringatan hari jadi ke-4 FTI pada 27 Desember 2008. Serangkaian acara digelar selama dua hari, 27-28 Desember, termasuk penganugerahan bagi Riantiarno.
Pada acara puncak yang dibawakan oleh Butet Kertaredjasa akan menampilkan pianis Ananda Sukarlan, monolog Antasari SH, serta akan diumumkan pemenang Sayembara Penulisan Naskah Drama FTI. (LOK)
Sumber: Kompas, Kamis, 11 Desember 2008
No comments:
Post a Comment