DUNIA teater dan film mesti menyebut Peter Stephen Paul Brook atau Peter Brook sebagai salah satu sutradara dan penulis naskah berpengaruh abad ke-20. Dramawan kelahiran Chiswick, London, 21 Maret 1925 ini menelurkan karya-karya fenomenal. Dia juga menggarap film-film besar di Inggris dan Prancis.
Brook tidak bisa lepas dari Grotowski, Bertolt Brecht, Meyerhold, Gurdjieff, Edward Gordon Craig, dan Stuart Davis. Mereka menginspirasi Brook khususnya dalam dunia teater.
Empty space (ruang kosong) adalah konsepsi yang dikenalkan Brook dalam buku Empty Space yang diterbitkan 1968. Brok menulis: I can take any empty space and call it a bare stage. A man walks across this empty space whilst someone else is watching him, and this is all I need for an act of theatre to be engaged.
Konsepsi yang dipengaruhi Grotowski ini mengukuhkan pentingnya relasi ruang, aktor, dan audience dalam suatu pentas. Dan menurut Brook, ruang menjadi prasyarat terjadinya peristiwa teater.
Dramawan Putu Wijaya, saat mengomentari Mahabharata garapan Brook--Brook menggarap banyak "kisah dan gagasan besar" seperti King Lear dan Hamlet karya Shakespeare--menyatakan Brook berhasil menyampaikan kisah Mahabharata dalam konteks berbeda. Tidak sebagai seorang guru kepada murid, tetapi sebagai sahabat yang sederhana, begitu kata Putu.
Dari konsep teater, seni laku, citra tontonan, Putu menilai Mahabharata garapan Brook adalah sebuah master piece. n DARI BERBAGAI SUMBER/P-1
Sumber: Lampung Post, Minggu, 28 Desember 2008
No comments:
Post a Comment