Thursday, December 11, 2008

Budaya: Jangan Hanya Jadi Konsumen Industri Kreatif

Jakarta, Kompas - Di tengah berbagai perubahan yang mengarah pada industri dan ekonomi kreatif, sumber daya manusia Indonesia jangan hanya menjadi konsumen. Namun, juga harus ikut menjadi produsen.

Hal itu terungkap dalam seminar bertajuk ”Ilmu Pengetahuan Budaya sebagai Paradigma Keilmuan”, Rabu (10/12). Seminar menghadirkan guru besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia Prof Sapardi Djoko Damono dan Prof Soerjanto Poespowardojo. Diskusi dimoderatori Prof Melani Budianta.

Sapardi mengatakan, kultur bangsa-bangsa mengarah kepada kultur urban yang ditandai antara lain dengan kreativitas. Kreativitas dan bakat itu dapat dikembangkan. Perguruan tinggi, dalam hal ini Fakultas Ilmu Budaya, menjadi salah satu tempatnya.

Industri kreatif dapat diartikan industri yang berakar pada kreativitas individual, keterampilan, serta bakat yang menjanjikan mata pencarian jika kekayaan intelektual yang dimiliki dimanfaatkan sebaik-baiknya. Jenis-jenis industri kreatif, antara lain, desain, media, dan ekspresi seperti musik, seni pertunjukan, serta seni rupa.

Prof Melani Budianta menambahkan, bagi akademisi yang terpenting tidak terlarut, tetapi tetap kritis dalam melihat arah perkembangan industri kreatif. ”Industri kreatif ikut menentukan dan mengonstruksi siapa kita. Kita dapat ikut masuk dan tetap kritis agar mampu mengintervensi, dalam arti ikut menentukan mau dibawa ke mana bangsa ini,” ujarnya.

Soerjanto Poespowardojo menambahkan, pengembangan ilmu pengetahuan budaya dewasa ini perlu dilengkapi dengan pendekatan multidisiplin serta interdisiplin. (INE)

Sumber: Kompas, Kamis, 11 Desember 2008

No comments: