JAKARTA, KOMPAS - Setelah 37 tahun berkesenian, baik sebagai pemain, sutradara, maupun pendidik, sineas terkemuka Slamet Rahardjo Djarot, Senin (22/12) di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, menerima Penghargaan Akademi Jakarta 2008.
Ketua Akademi Jakarta Taufik Abdullah mengatakan, Penghargaan Akademi Jakarta tidaklah diperuntukkan bagi penghasil karya seni dalam tahun tertentu, tetapi diberikan kepada pribadi yang telah memberikan kontribusi yang berarti secara konsisten dalam kehidupan dan dinamika kebudayaan di Tanah Air.
Sejak tahun 2005, Penghargaan Akademi Jakarta telah diberikan kepada Retno Maruti (2005), Amir Pasaribu (2006), Raden Pandji Soejono (2006), Tenas Effendy (2006), Sutardji Calzoum Bachri (2007), dan tahun 2008 kepada Slamet Rahardjo Djarot. Sebelum diubah menjadi Penghargaan Akademi Jakarta, penghargaan yang diberikan bernama Hadiah Seni. Penerimanya adalah Rendra (1975), Zaini (1978), Gregorius Sidharta Soegijo (2003), Nano S (2004), dan Gusmiati Suid (2004).
Ketua Dewan Juri JB Kristanto menyebutkan, kriteria calon penerima berdasarkan kesepakatan tujuh juri adalah tokoh yang sudah berusia 50 tahun, belum pernah mendapat penghargaan sejenis, punya prestasi nasional dan internasional, dan tetap berkarya dengan pencapaian di atas rata-rata. (NAL)
Sumber: Kompas, Selasa, 23 Desember 2008
No comments:
Post a Comment