Thursday, December 04, 2008

Konser Menembus Batas 3: Taufik Ismail Terharu

[JAKARTA] Sebuah konser yang jauh dari segi komersial, namun kaya nilai seni dan artistik kembali digelar. Konser Menembus Batas 3 (KMB 3), sebuah perhelatan yang mengolaborasikan karya sastra dan musik akan berlangsung di Granada Ballroom, Menara 165, Jakarta, pada Kamis (5/12), pukul 20.00 WIB.

Taufik Ismail (Abimanyu)

Konser Menembus Batas 3, yang dimeriahkan sejumlah artis Indonesia mengambil tema Tribute to Taufik Ismail. Konser yang kental dengan nuansa religius ini menjadi sebuah penghargaan, atas 55 tahun karya seni sastra Taufik Ismail. Komposer sekaligus penggagas konser, Dwiki Darmawan menuturkan, karya-karya Taufik Ismail adalah sebuah karya yang tinggi nilai seninya. Karya sastra Taufik Ismail tidak sama dengan karya seni musisi zaman sekarang, yang jauh dari kualitas.

"Industri musik memang tengah berkembang. Sayang, di tengah perkembangan tersebut kualitas seni mulai ditinggalkan. Alunan musik yang bagus dan indah tidak diikuti dengan lirik yang membangun. Walhasil, karya seni hanya dinilai dari sudut komersial," ujar Dwiki saat ditemui di sela-sela persiapan konser, di Jakarta, Rabu (3/12).

Pada KMB 3, sederet nama artis papan atas dan artis muda ikut memeriahkan konser yang sarat dengan pesan moral. Sebut saja Sam Bimbo, Ahmad Albar, Krisdayanti, Maliq and D'Essential, Ita Purnamasari, dan Dhea Imut, akan tam- pil membawakan karya sastra Taufik Ismail dan Dwiki Darmawan. Istimewanya, pada KMB 3 ini lebih banyak ditampilkan karya-karya sastra yang baru dan kental dengan muatan spiritual.

"Untuk ketiga kalinya saya menggelar KMB dan kerap menyajikan sesuatu yang spesial. Kali ini, saya mengajak musisi muda yang peduli dengan karya sastra. Sebab, musik tidak hanya dinilai dari nadanya saja, tetapi dari lirik yang memberi hidayah pada pendengarnya," ujar Dwiki.

Pada konser ini, Dwiki dan Taufik Ismail akan menampilkan lima lagu baru. Kolaborasi Dwiki dan Taufik menghasilkan lagu-lagu yang berlirik puitis. Lima karya baru tersebut yakni, Dunia Damai yang dinyanyikan Maliq and D' Essential, Pena dan Tinta dinyanyikan Dhea Imut, Dzikir Tak Putus Putusnya oleh Krisdayanti, Undangan Tuhan, dan Jalan menuju Surga.

Tidak hanya memberi kejutan lewat kolaborasi karya sastra, KMB 3 juga menghadirkan legendaris Ahmad Albar sebagai gong terakhir. Rencananya, vokalis God Bless ini akan menyanyikan lagu Panggung Sandiwara, ciptaan Taufik Ismail.

Terharu

Kehadiran KMB 3 juga membuat sastrawan Taufik Ismail terharu. Ia merasa dihargai selayaknya seorang seniman. Penghargaan tersebut sangat istimewa. Terlebih lagi, penghargaan diberikan saat ia masih hidup. Jadi, ia bisa menyaksikan langsung bentuk penghargaan yang diberikan Dwiki dan teman-temannya.

"Kebiasaan di negara ini, penghargaan diberikan setelah orang tersebut meninggal dunia. Penghargaan diberikan berbentuk sertifikat. Untungnya, saya mendapat penghargaan yang beda dari Dwiki. Rasanya luar biasa sekali," kata Taufik Ismail yang juga datang dalam latihan KMB 3.

Pada konser ini, Dwiki juga menggandeng musisi baru, yakni Maliq and D'Essentials dan Dhea Imut. Bagi Maliq and D'Essentials, menyanyikan lagu religius adalah pengalaman pertama mereka. Selama ini, kelompok musik yang dikenal beraliran soulful dan jazz, hanya membawakan lagu bertema cinta. Namun, pada KMB 3 Maliq and D'Essentials mendapat jatah dua lagu religius. Mereka akan menyanyikan lagu Ketika Tangan dan Kaki Bicara serta Dunia Damai.

"Awalnya kami sempat canggung saat mendapat tawaran dari Dwiki. Tapi ketika mendengar tujuan dan membaca hasil karya Taufik Ismail, kami justru berbalik tertarik," ujar Angga personel dari Maliq D'Essential.

Sebelumnya, KMB 1 dan 2 telah sukses digelar pada 2006 dan 2007 lalu. Konser Menembus Batas pertama hadir di Jakarta Convention Center (JCC), sementara KMB 2 diselenggarakan di Bandung. Ditambahkan Dwiki, antusias penonton KMB setiap tahun bertambah. Pada 2006 lalu, KMB menarik 3.000 penonton. Pada KMB 2 jumlah penonton bertambah menjadi sekitar 3.500 orang. [EAS/F-4]

Sumber: Suara Pembaruan, Kamis, 4 Desember 2008

No comments: