PENDIDIKAN multikultural bagi anak-anak Indonesia yang hidup dalam keragaman budaya dinilai penting. Pemahaman atas keragaman ini dibutuhkan agar mereka tumbuh menjadi anak bangsa yang menghargai pluralisme. Tidak terjebak dalam sikap etnosentrisme (memandang segala sesuatu dari sisi budaya sendiri) dan superioritas (menganggap budaya sendiri paling unggul). Demikian diungkapkan Mahyudin Al Mudra, Pemangku Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu di Jakarta, Rabu (10/12), dalam peluncuran buku 366 Cerita Rakyat Nusantara. Buku setebal 1.008 halaman yang diterbitkan Acita Karya Nusa Yogyakarta ini menyajikan pendidikan multikultural dengan memanfaatkan cerita rakyat dari 33 provinsi. (ELN)
Sumber: Kompas, Kamis, 11 Desember 2008
No comments:
Post a Comment