Sunday, April 10, 2011

Islam dan Kebudayaan dalam Tunjuk Ajar Melayu (2-habis)

-- Junaidi

ORANG Melayu berjuang untuk memajukan Islam meskipun nyawa mereka taruhannya. Keteguhan orang Melayu dalam memeluk Islam menunjukkan perpaduan yang teramat mendalam antara Islam dan jagad pikir orang Melayu.

Karena Islam menjadi identitas utama, orang Melayu diajarkan untuk mengenali diri, agama, dan Tuhan. Mengenali hakekat keberadaan diri sangat penting bagi manusia agar manusia mengetahui kedudukannya di dunia: Apalah tanda Melayu jati//Tahu asal kejadian diri//Tahu hidup akan mati//Tahu akhirat tempat berenti//Hamba tahu akan tuhannya//Makhluk tahu akan Khaliknya//Tahu syahadat pangkal ibadat//Tahu iman jadi pegangan//Tahu Islam penyelamat alam//Tahu kaji sempurna budi. Makna ungkapan ini sangat mendalam untuk menjelaskan identitas orang Melayu, hakekat diri manusia, hakekat hidup dan mati, hakekat akhirat, hekekat Tuhan, sahadat, iman, hekekat Islam, dan kesempurnaan akhlak manusia. Identitas Melayu ditandakan dengan Islam. Karena orang Melayu beragama Islan maka orang Melayu perlu memahami asal kejadiannya sebagai makluk Tuhan. Sebagai makhluk manusia tidak kekal atau abadi. Kehidupan manusia selalu berakhir dengan kematian. Oleh karena itu, manusia perlu memahami hakekat kehidupannya dengan menggunakan potensi yang diberikan Tuhan kepadanya dengan sebaik-baiknya agar hidup manusia memperoleh manfaat dan sesuai dengan ajaran Tuhan. Kehidupan manusia tidak hanya di dunia tetapi juga ada kehidupan lain setelah berakhir kehidupan di dunia. Bahkan kehidupan yang kekal itu berada di akhirat. Karena itu, manusia tidak boleh seenaknya hidup di dunia. Manusia harus memperhitungkan amalan yang sesuai dengan petunjuk Tuhan sebagai bekal hidup di akhirat.

Selain itu manusia juga diajarkan untuk mengenali dirinya sebaik makhluk dan mengenali Tuhan sebagai Maha Pencipta. Manusia adalah hamba dari Tuhan sehingga manusia harus menyembah Tuhan. Perwujudan dari pengakuan manusia sebagai hamba dan Tuhan sebagai Pencipta dinyatakan dalam bentuk syahadat sebagai pangkal ibadah. Syahadat memang merupakan bentuk pengakuan diri manusia secara totalitas kepada Tuhan dan Nabi Muhammad dan syahadat ini pula yang menjadi dasar bagi manusia dalam beribadah. Pengakuan totalitas itu kemudian diperkuat lagi dengan keimanan yang menjadi pegangan hidup manusia. Iman merupakan sandaran vertikal manusia secara langsung kepada Tuhan. Kemudian dinyatakan pula bahwa keberadaan agama Islam untuk menyelamatkan manusia. Dengan kata lain Islam dijadikan tuntunan bagi manusia. Oleh karena itu, orang Melayu diajarkan untuk benar-benar memahami Islam agar akhlak manusia itu sesuai dengan ajaran Tuhan. Ini sesuai dengan misi kedatangan Islam yang dibawa Nabi Muhammad, yakni untuk memperbaiki akhlak manusia.

Anjuran Bertakwa kepada Allah

Dalam tunjuk ajar Melayu dianjurkan manusia untuk bertakwa kepada Allah agar manusia selamat dunia dan akhirat: Yang Islam diperdalam//Yang ibadah ditambah//Yang ibadat diperkuat//Yang kaji dialusi// Yang amal diperkekal//. Orang Melayu dituntut untuk terus meningkat pengetahuannya tentang Islam. Selanjutnya dalam pandangan orang Melayu ibadah manusia kepada Allah perlu senantiasa ditingkatkan dan diperkuat agar kehidupan manusia terarah dan sesuai dengan kehendak Allah. Kemudian disampaikan lagi bahwa pemahaman dan pengetahuan manusia tentang agama perlu disempurnakan. Pemahaman manusia terhadap agama perlu dimanifestasikan dalam bentuk amalan atau perbuatan yang dilaksanakan secara sungguh-sungguh.

Dalam menjalankan amalan atau ibadah di dunia, orang Melayu bertumpu pada hukum Allah. Keberadaan syarak dan sunnah sangat penting bagi orang Melayu dalam menuntun kehidupan manusia. Oleh karena itu, syarak itu perlu terus dipelajari untuk memperoleh keselamatan bagi manusia. Sunnah yang bersumber dari perkataan dan perbuatan nabi juga dijadikan rujukan bagi orang Melayu dalam bertindak: Yang syarak disimak//Yang sunnah dimamah//.

Dalam tunjuk ajar Melayu diungkapkan pandangan orang Melayu tentang hubungan iman, hati, dan akal bagi manusia. Ketiga unsur ini merupakan bagian yang sangat penting bagi manusia dalam bertindak sesuai dengan kehendak Allah: Yang iman dipadatkan//Yang hati disucikan//Yang akal disempurnakan//. Ungkapan ini menegaskan bahwa iman itu perlu kekalkan sebab iman itulah yang mengakui keberdaan Allah dan iman pula yang membentengi manusia dari perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan hukum Allah. Iman itu jelas berkaitan dengan hati sebab hati yang akan menerima keimanan itu. Untuk memantapkan keimanan manusia maka hati manusia perlu dibersihkan atau disucikan. Kesucian hati akan memudahkan manusia untuk menerima cahaya keimanan dari Allah. Allah itu maha suci sehingga untuk menerima cahaya kesucian dari Allah diperlukan hati yang suci pula. Sebaliknya, hati yang kotor justru akan merusak iman dan menolak cahaya dari Allah.

Selain iman dan hati, unsur akal sangat penting dalam mengarahkan manusia. Akal yang diberikan Allah merupakan potensi luar biasa yang dianugrahkan Allah kepada manusia. Bahkan potensi akal pula yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Oleh karena itu, dalam pandangan orang Melayu akal itu perlu disempurnakan agar keimanan dan hati yang berada dalam diri manusia dapat benar-benar memberikan manfaat bagi manusia baik dunia maupun akhirat.
Dalam ungkapan lain disampaikan juga pentingnya menjalan perintah Tuhan agar manusia memperoleh keselamatan dalam menjalani kehidupan: Supaya hidup beroleh rahmat//Amal ibadat jangan disukat//Supaya hidup beroleh rahmat//Berbuat kebajikan janganlah lambat//. Ungkapan ini menganjurkan keikhlasan dalam menjalankan ibadah kepada Tuhan sehingga ibadah itu dijalankan benar-benar untuk mendapatkan keridhoan dari Tuhan. Ibadah itu untuk dilaksanakan bukan untuk dihitung-hitung jumlahnya karena keridhoan Tuhan yang diharapkan.

Islam untuk Pembentukkan Karakter Anak

Dalam tunjuk ajar Melayu juga disampaikan pesan-pesan agama yang ditujukan kepada anak-anak. Pesan kepada anak-anak ini sangat penting sebab mereka merupakan generasi penerus yang akan menjaga kebudayaan Melayu agar selalu berlandaskan kapada nilai-nilai Islam: Wahai ananda hendaklah ingat//Hidup di dunia amatlah singkat//Banyakkan amal serta ibadat//Supaya selamat dunia akhirat//. Ungkapan ini mengajarkan agar anak-anak Melayu hendaklah selalu ingat akat ajaran Islam dan tidak boleh terlena atau sirna dengan dunia. Seperti yang diajarkan Islam bahwa hidup di dunia itu sangat singkat sehingga manusia harus banyak berbuat kebaikan agar manusia memperoleh keselamatan di akhirat nantinya. Ungkapan ini biasanya didendangkan sebagai pengantar tidur dalam masyarakat Melayu. Cara seperti ini sangat efektif dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai Islam ke dalam alam bawah sadar anak-anak ketika mereka sedang tidur.

Dalam ungkapan lain juga disampaikan nasehat kepada anak-anak untuk menjaga keimanan: Wahai ananda dengarlah pesan//Kuatkan hati teguhkan iman//Jangan didengar bisikan setan//Supaya dirimu diampuni Tuhan//. Penyampaian nasehat seperti ini merupakan salah satu cara yang digunakan orang Melayu untuk mengingatkan anak-anak Melayu untuk selalu menjaga keimanannya sebab keimanan yang kuat sesungguhnya akan menyelamatkan manusia dari godaan setan.
Orang tua dalam masyarakat Melayu sangat menginginkan anaknya berpegang teguh pada Islam: Wahai ananda buah hati bunda//Berpegang teguhlah pada agama//Beramallah engkau sehabis daya//Supaya selamat dari neraka//. Anak-anak Melayu diberikan motivasi untuk terus konsisten pada ajaran Allah dengan cara beramal secara sungguh-sungguh agar mendapatkan keridhoan Tuhan. Dalam ungkapan di atas hubungan antara perbuatan atau amalan yang dilakukan baik manusia di dunia menjadi pegangan untuk terhindar dari kesesatan dan api neraka.

Penutup

Berdasarkan analisis terhadap teks tunjuk ajar Melayu dapat disimpulkan bahwa kebudayaan orang Melayu sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang bersumber dari Islam. Islam dijadikan dasar dari kebudayaan Melayu. Perbaduan Islam dan kebudayaan Melayu ini sangat berpengaruh kepada identitas orang Melayu. Sehingga orang Melayu menggatakan bahwa orang disebut Melayu bila ia beragama Islam. Dengan demikian, orang yang keluar dari Islam berarti ia juga keluar dari Melayu.
Orang Melayu memandang bahwa kebudayaan Melayu yang mesti dikembangkan adalah kebudayaan Melayu yang sesuai dengan ajaran Islam. Kebudayaan Melayu tidak boleh bertentangan dengan hukum Tuhan. Kebudayaan harus tunduk kepada ajaran Islam. Bila terjadi pertentangan maka kebenarannya akan dikembalikan kepada kebenaran hakiki yang terdapat dalam Islam.***

Dr Junaidi
, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Unilak dan Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Riau.

Sumber: Riau Pos, Minggu, 10 April 2011

No comments: