Jakarta, Kompas - Pemimpin Umum Harian Kompas Jakob Oetama menerima Medali Emas Spirit Jurnalisme dari Komunitas Hari Pers Nasional 2011. Salah satu tokoh pers nasional ini dinilai berhasil membangkitkan spirit atau semangat jurnalisme dalam memajukan karya jurnalistik, dunia pendidikan, dan manajemen pers sehingga pantas menjadi contoh dan teladan bagi insan pers lain.
Pemimpin Umum Harian Kompas Jakob Oetama (kanan) menerima penghargaan Medali Emas Spirit Jurnalisme yang diserahkan Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia Margiono pada Silaturahmi Pers Nasional di Aula TVRI Pusat, Selasa (19/4) di Jakarta. Medali diberikan sebagai bentuk penghargaan atas jasa Jakob Oetama pada pers nasional dalam membangkitkan semangat jurnalistik, dunia pendidikan, dan manajemen pers sehingga patut menjadi teladan bagi insan pers di Indonesia. (KOMPAS/IWAN SETIYAWAN)
Penghargaan kepada Jakob diserahkan Ketua Umum PWI sekaligus Penanggung Jawab Hari Pers Nasional (HPN) 2011 Margiono dalam acara Silaturahmi Pers Nasional di Aula TVRI di Jakarta, Selasa (19/4). Penghargaan serupa juga pernah diberikan kepada Dahlan Iskan dan almarhum Rosihan Anwar.
Margiono mengatakan, medali emas Spirit Jurnalisme dari Komunitas HPN merupakan penghargaan tertinggi bagi wartawan Indonesia yang mengabdi untuk pers hingga akhir hayatnya. Tokoh-tokoh yang terpilih menjadi lambang prestasi dan profesionalisme pers Indonesia di tengah keluhan masyarakat terhadap kualitas dan profesionalisme wartawan Indonesia saat ini.
Dalam kesempatan itu, Jakob mengatakan dirinya selalu berupaya untuk ngemong atau membimbing segenap karyawan harian Kompas dan grupnya.
”Saya itu barangkali punya kelebihan untuk ngemong yang profesional dan proporsional, serta melakukan manajemen dengan hati dan saling pengertian,” ujar Jakob.
Keberlangsungan pers, kata Jakob, merupakan suatu tantangan yang dibangun dengan kepedulian dan kebersamaan. Dalam perubahan dewasa ini, terutama dengan berkembangnya media digital, insan pers mesti bisa menangkap peluang dan serius mempersiapkan diri.
”Memang kita perlu memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan media. Namun, intinya tetap harus pada sikap dan nilai-nilai,” kata Jakob.
Pada kesempatan tersebut, penghargaan press card number one diberikan kepada 35 wartawan. Mereka merupakan insan pers yang secara konsisten setidaknya dalam kurun waktu 25 tahun berkonstribusi memajukan jurnalistik Indonesia lewat tulisan atau gagasan bermutu yang diakui di tingkat nasional dan internasional.
Penerima press card number one dari Kompas, antara lain Budiarto Shambazy, Ninok Leksono, dan St Sularto, juga mantan wartawan Kompas Dudi Sudibyo dan Moch S Hendrowiyono.
Selain itu, penghargaan HPN Award diberikan kepada fotografer Kompas Agus Susanto, fotografer Jakarta Globe Jurnasyanto Sukarno, serta Surya Fachrizal Ginting dari Suara Hidayatullah dan Indonesia Corruption Watch. (ELN)
Sumber: Kompas, Rabu, 20 April 2011
No comments:
Post a Comment