Friday, April 29, 2011

Pentas Satya Budaya Indonesia: Jamus Kalimasada Dicuri

JAMUS Kalimasada dikenal sebagai pusaka Raja Amarta Prabu Puntadewa yang amat dikenal karismanya. Tentang asal-usulnya, orang bisa berbeda-beda pandangan, ada yang menyebut itu temuan Sunan Kalijaga tatkala masa penyebaran agama Islam di Pulau Jawa, namun sebagian lain berpandangan Kalimasada sudah ada sejak masa Hindu dan seiring dengan berkembangnya kisah Mahabarata.

Rebutan Kalimasada. Antara Mustakaweni (anak mendiang Prabu Nirbitokawoco, diperankan oleh Shanti Dwi S) dan Priyambada (anak Arjuna, diperankan Uniek Hestianti Sampan). (Kompas/Ninok Leksono)

Kalimasada ini pula yang Minggu (24/4) malam lalu diangkat sebagai lakon wayang orang oleh Perkumpulan Satya Budaya Indonesia (SBI). Dalam lakon ini, Kalimasada diberikan oleh permaisuri Puntadewa Drupadi kepada Gatotkaca, yang ternyata palsu. Pencuri atau duratmaka ini tidak lain adalah Mustakaweni, anak Prabu Nirbitakawaca yang sebelumnya tewas oleh satria penengah Pandawa, Arjuna.

Seiring dengan itu, ada seorang satria bernama Priyambada yang sedang ingin bertemu dengan ayahnya, yang tidak lain adalah Arjuna. Oleh Srikandi, keinginan itu akan dibantu diwujudkan asal Priyambada memperlihatkan darma bakti lebih dulu, yaitu menemukan kembali Jamus Kalimasada.

Disertai dengan pertempuran yang penuh tipu daya, Priyambada bisa mengalahkan Mustakaweni. Bahkan lebih dari itu, keduanya juga saling jatuh cinta.

Cerita ini tidak banyak menawarkan falsafah sebagaimana lakon seperti Arjuna Wiwaha atau Dewa Ruci. Namun, dikemas dengan baik, Jamus Kalimasada terbukti bisa menghibur. SBI di bawah pimpinan ketua umumnya, Endang Purnomo, yang sudah mementaskan 13 lakon wayang orang kiranya sudah memahami selera pencinta wayang orang.

Tentu saja kepiawaian tari, atau kecanggihan ontowacono, bisa menjadi olah yang terus dikembangkan berkelanjutan. Kiprah SBI dalam seni tradisi, dalam hal ini wayang orang, termasuk hal yang membesarkan hati, sebagaimana juga dilakukan oleh Sekar Budaya Nusantara dan sejumlah kelompok wayang orang lainnya. Adanya pemain rupawan dan kenes, seperti pemeran Mustakaweni, juga dukungan pemain profesional dari WO Barata, menambah daya tarik WO SBI. (Nin)

Sumber: Kompas, Jumat, 29 April 2011

No comments: