Jakarta, Kompas - Sinolog senior Lie Tek Tjeng meninggal dunia, Senin (12/1) sekitar pukul 20.00, dalam usia 77 tahun. Jenazah disemayamkan di rumah duka Rumah Sakit Gatot Subroto dan, menurut rencana, pada hari Kamis dikremasi. Ia sudah cukup lama menderita sakit karena beberapa kali mengalami serangan stroke.
Sebelum pensiun dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada tahun 1996, Lie Tek Tjeng dikenal sebagai pakar masalah China yang andal. Ia sering dijadikan narasumber oleh surat kabar dan majalah. Ia juga merupakan staf ahli Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) serta dosen Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat.
Lie Tek Tjeng lahir di Padang, Sumatera Barat, 18 Mei 1931. Ia mendapatkan gelar BA dari Jurusan Sinologi Fakultas Sastra Universitas Indonesia (FSUI) tahun 1954. Atas biaya USIS-Smithmundt Rockefeller Foundation, ia mendapatkan gelar MA dari Harvard University Jurusan East Asia Studies tahun 1956 dan gelar PhD Jurusan Sejarah dan Bahasa Timur Jauh tahun 1962.
Ia kembali ke Indonesia tahun 1963 dan diangkat sebagai dosen FSUI dan Kepala Jurusan Studi Jepang. Tahun 1971-1980, ia menjadi Direktur Lembaga Riset Kewilayahan Nasional (LRKN) bagian dari LIPI.
Ia meninggalkan seorang istri, Sophie Tjia, serta empat anak dan enam cucu. (JL)
Sumber: Kompas, Selasa, 13 Januari 2009
No comments:
Post a Comment