TOKOH utama di balik Laskar Pelangi adalah Andrea Hirata. Lelaki asli Desa Linggang, Kecamatan Gantong, Belitong, ini menerbitkan novel pertamanya pada 2005. Karyanya langsung mendapat sambutan hangat dan mencatat penjualan hingga 5 juta eksemplar. ”Tapi, ada yang pernah menghitung, buku bajakannya mencapai 12 juta eksemplar,” kata Andrea.
Karya ini mengisahkan 10 anak kampung miskin yang bersekolah di SD Muhammadiyah Gantong. Mereka berjuang mengatasi keterbatasan ekonomi keluarga dan minimnya fasilitas pendidikan sekolah.
Dengan menamakan diri Laskar Pelangi, mereka bahu-membahu untuk saling menyemangati agar tetap bisa bersekolah. Meski tak semua berhasil, beberapa di antara mereka kemudian melanjutkan kuliah. Termasuk Andrea Hirata, yang dalam novel itu bernama Ikal.
Dari Belitong, Andrea hijrah ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan ekonomi di Universitas Indonesia (UI). Dia kemudian mendapat beasiswa untuk studi Master of Science di Universite de Paris, Sorbonne, Perancis. Perjalanannya menempuh pendidikan dari pulau kecil di Sumatera merambah Jakarta dan Eropa itu yang kemudian diceritakan dalam novel-novelnya.
Selain Laskar Pelangi, dia juga menulis Sang Pemimpi (2006), Edensor (2007), serta Maryamah Karpov (2008). Semua buku itu tercatat sebagai best seller. ”Bagi saya, yang penting adalah bagaimana menularkan dan mempertahankan nilai-nilai edukatif bagi masyarakat,” katanya.
Komitmen itu pula yang mendorong Andrea mau pulang kampung untuk menyelenggarakan Festival Laskar Pelangi. Dengan mengambil sebagian dari royalti penjualan bukunya, dia membangun Rumah Puisi. Rencananya, bangunan itu dijadikan tempat residensi bagi seniman untuk tinggal secara gratis sambil menulis.
Semangat itu juga dicatat pada papan nama Jalan Laskar Pelangi yang melewati rumahnya.
”Laskar Pelangi menandai jejak-jejak perjuangan pendidikan anak-anak Indonesia. Jejak itu dimulai di jalan ini. Jalan yang menjadi saksi bahwa anak-anak Indonesia bukanlah anak-anak yang mudah menyerah. ’Laskar Pelangi’ merupakan karya fenomenal yang telah merambah dunia. Penulis ’Laskar Pelangi’, Andrea Hirata, tinggal di jalan ini.” (IAM)
Sumber: Kompas, Minggu, 12 Desember 2010
No comments:
Post a Comment