Ende, Kompas - Nilai-nilai Pancasila yang ditanamkan Bung Karno dan berbenih di Ende mengajarkan untuk menghormati kebhinekaan agama, suku, dan budaya. Masyarakat Ende di Nusa Tenggara Timur sudah mempraktikkan nilai itu dan perlu terus disebarluaskan.
Wakil Presiden Boediono (kanan) menyerahkan hadiah kepada para pemenang lomba menulis SMA/SMK se-NTT bertema "Semangat Bung Karno di Ende" yang diadakan harian Kompas dan Pos Kupang. Penyerahan hadiah ini bertepatan dengan pencanangan pemugaran situs Bung Karno di Ende, Nusa Tenggara Timur. Kegiatan ini dilaksanakan di Taman Renungan Bung Karno, Ende, Selasa (28/12). (KOMPAS/SUTTA DHARMASAPUTRA)
Wakil Presiden Boediono menyampaikan hal itu pada pencanangan pemugaran situs Bung Karno, Selasa (28/12) di Taman Renungan Bung Karno, Ende. Acara ini digelar tepat 77 tahun setelah ditandatanganinya surat keputusan pengasingan Bung Karno oleh Belanda, 28 Desember 1933.
Situs yang akan dipugar secara bertahap adalah rumah pengasingan, Taman Renungan tempat Soekarno biasa duduk di bawah pohon sukun untuk merenung, gedung tempat pementasan tonil Bung Karno, dan makam mertua Bung Karno, Ibu Amsi.
Jangan hanya fisik
Boediono mengingatkan, pemugaran situs Bung Karno jangan hanya menjadi pembangunan fisik semata atau kegiatan sesaat, tapi juga perlu diisi dengan berbagai kegiatan yang berkelanjutan. Untuk itu, atas inisiatif Boediono dan sejumlah tokoh, termasuk Bupati Ende Don Bosco M Wangge, dibentuk Yayasan Ende Flores. Yayasan ini diketuai Ignas Kleden.
Selain Wapres, hadir Menteri Pendidikan Nasional M Nuh, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, Menteri Agama Suryadharma Ali, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, dan Ny Herawati Boediono. Hadir juga Gubernur NTT Frans Lebu Raya, Wakil Gubernur NTT Eston Foenay, dan para bupati dari Flores.
Pada kesempatan itu diumumkan para pemenang lomba menulis tingkat SMA/MA/SMK se-NTT tentang ”Semangat Bung Karno di Ende” yang diselenggarakan harian Kompas dan Pos Kupang. Hadir Pemimpin Redaksi Kompas Rikard Bagun.
”Peserta lomba mencapai 437 orang. Ini mengisyaratkan bahwa sejarah tentang pengasingan Bung Karno tidak dilupakan oleh generasi muda. Hal ini merupakan rangkaian kegiatan Ekspedisi Jejak Peradaban NTT yang dilakukan Kompas,” kata Pieter P Gero, salah satu juri lomba.
Dana Kemanusiaan Kompas menyerahkan bantuan buku untuk perpustakaan situs Bung Karno dan sejumlah sekolah.
Seusai acara, Wapres bersama rombongan mengunjungi Universitas Flores (Unflor), Rumah Sakit Umum Daerah Ende, dan menghadiri Natal bersama di Unflor bersama masyarakat, tokoh agama, dan pejabat setempat.
Rabu ini, Wapres akan berdialog dengan 600 siswa SMA/ MA/SMK dan para guru se-Kota Ende di SMAK Syuradikara. Wapres juga direncanakan meninjau Desa Raporendu di Kecamatan Nangapanda untuk memantau perkembangan program PNPM Mandiri dan melanjutkan perjalanan ke Pulau Komodo untuk mendukung program ”Vote Komodo”.(KOR/SEM/PPG/ANS/SUT)
Sumber: Kompas, Rabu, 29 Desember 2010
No comments:
Post a Comment