-- Gilang Abdulaziz
SEBANYAK 16 grup teater terbaik dari lima wilayah Jakarta akan unjuk kebolehan mereka dalam Festival Teater Jakarta 2010, di Pusat Kesenian paling bergengsi, Taman Ismail Marzuki.
Acara yang merupakan final dari seleksi dari tingkat wilayah ini akan menyuguhkan hasil pergulatan dan pencapaian artistik masyarakat teater di ibukota, di Teater Luwes dan Teater Kecil.
Festival Teater Jakarta 2010, menurut Ketua Panitianya, AGS Arya Dipayana, akan dilaksanakan mulai tanggal 16 sampai dengan 26 Desember 2010.
Ajang kompetisi para teaterawan Jakarta ini terselenggara sejak 1973, Festival Teater Jakarta (FTJ) adalah salah satu festival tertua yang masih bertahan sampai hari ini.
Ajang tersebut sejak berdirinya hingga kini telah melahirkan 23 kelompok teater senior, dan hingga kini masih tetap eksis dalam rangka terus melanjutkan kiprah mereka di kancah seni pertunjukan nasional dan internasional.
FTJ dalam perkembangannya menjadi barometer ketika membaca perkembangan teater di kota Jakarta. Peserta FTJ adalah kelompok-kelompok teater komunitas di Jakarta yang terorganisir dalam 5 (lima wilayah) asosiasi teater.
Asosiasi ini berkoordinasi erat dengan Suku Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Jakarta tidak saja dalam pelaksanaan FTJ di wilayah (penyisihan), tetapi juga dalam kegiatan sepanjang tahunnya.
Tahun ini FTJ akan dilaksanakan untuk ke-38 kalinya. Festival teater yang diprakarsai Wahyu Sihombing, didukung oleh Dewan Kesenian Jakarta dan Gubernur Jakarta Ali Sadikin, akan dikemas dengan sejumlah mata yang beragam tetapi semuannya bersentuhan dengan ajang pemicu semangat mencetak pemain teater yang penuh talenta.
Inti dari acara tersebut di antaranya adalah Pameran, Pasar Drama dan Warung, Workshop Penulisan, Peluncuran Buku, Pemutaran Dokumentasi Video Teater dan sebagainya.
Pada FTJ kali ini akan disosialisasikan pula tema "Membaca Aku, Membaca Laku", suatu tawaran untuk platform kerja teater 3 (tiga) tahun ke depan.
Secara lebih khusus tema ini akan dibahas dalam diskusi tematik pada tanggal 19 Desember 2010 di Lobby Teater Kecil, jam 13.00 dengan pembicara Muji Sutrisno dan Benny Yohanes. Buku "Naskah Drama Indonesia" terbitan Yayasan Lontar akan diluncurkan tanggal 18 Desember 2010, di Lobby Teater Kecil, jam 13.00 dan akan dikupas oleh John McGlyn dan N. Riantiarno.
Sementara buku "Perjalanan teater kedua,antalogi tubuh dan kata" karya Afrizal Malna akan diluncurkan pada tanggal 23 Desember 2010 di tempat dan jam yang sama, dengan pembahasan oleh antropolog Iwan Pirous.
Untuk menunjang acara lomba, telah dipilih 5 (lima) orang juri yang terdiri dari Putu Wijaya, N. Riantiarno, Ratna Sarumpaet, Dindon WS dan Franky Raden. Dewan juri akan memilih kelompok yang berhak atas 11 penghargaan, meliputi Grup Terbaik, Grup Favorit, Grup yang Dipujikan, Sutradara Terbaik, Artistik Terbaik, Aktor dan Aktris Terbaik, Aktor dan Aktris Pembantu Terbaik, Penata Musik Terbaik dan Naskah Asli Terbaik.
AGS Arya Dipayana juga menjelaskan, setiap hari akan dilaksanakan 2 pertunjukan. Pertunjukan pertama dilaksanakan di Teater Luwes IKJ pada jam 15.30, sedang pertunjukan kedua dilaksanakan di Teater Kecil pada jam 19.30. Mata acara lainnya akan diselenggarakan di antara 2 (dua) pertunjukan tersebut.
Acara akan dibuka pada tanggal 16 Desember 2010 di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki pada jam 19.30, dengan menampilkan Kelompok Sandiwara Miss Tjitjih dalam lakon "Beranak Dalam Kubur", dengan sutradara Esek Sutarman. Evaluasi juri akan diadakan pada tanggal 26 Desember 2010, dilanjutkan dengan pengumuman pemenang pada jam 19.30 di Teater Kecil. Acara ditutup dengan menampilkan Wayang Kampung Sebelah dalam lakon OOOYang Atas Mengganas, Yang Bawah BeringasOOO dengan dalang Ki Jlitheng Suparman.
Festival Teater Jakarta 2010 terselenggara atas kerjasama Komite Teater-Dewan Kesenian Jakarta, asosiasi teater di Jakarta, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Suku Dinas Kebudayaan, ditunjang oleh Djarum Bakti Budaya dan London School of Public Relation. Acara ini terbuka untuk umum. Khusus pertunjukan, harga tanda masuk sebesar Rp. 20.000 yang dapat diperoleh di loket pertunjukan.
Sumber: Suara Karya, Sabtu, 11 Desember 2010
No comments:
Post a Comment