Saturday, November 28, 2009

"Permisi Mas Willy, Saya Mau Baca Puisimu"

[JAKARTA] Slamet Rahardjo kreatif. Saat akan tampil membacakan puisi karya Rendra, aktor itu berkata, "Permisi Mas Willy, saya mau membacakan puisimu." Dan penonton tertawa terpingkal-pingkal. Slamet berkata seolah Rendra yang akrab disapa Willy, masih hidup.

Aktor dan aktris teater senior Ikranegara dan Niniek L Karim tampil saat pementasan teater "Kereta Kencana" karya almarhum WS Rendra, arahan sutradara Putu Wijaya di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (26/11). (SP/Abimanyu)

Ucapan Slamet terlontar pada pembukaan Festival Rendra yang berlangsung di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Kamis (26/11) malam. Festival ini diadakan untuk memperingati kelahiran dan kematian Rendra (7 November 1935- 6 Agustus 2009). Festival menampilkan sejumlah acara dan kegiatan menarik.

Bersama dengan Pimpinan Teater Koma, Nano Riantiarno, Slamet kemudian membawakan puisi karya Rendra berjudul Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta . Keduanya bersahut-sahutan saat membacakan puisi yang sering dibawakan Rendra dalam berbagai acara tersebut.

Dalam beberapa bagian puisi, keduanya bersamaan membawakan kritik tajam Rendra kepada langkah pemerintah memberantas para pelacur. "Saudari-saudariku

Membubarkan kalian. Tidak semudah membubarkan partai politik. Mereka harus beri kalian kerja. Mereka harus pulihkan darjat kalian. Mereka harus ikut memikul kesalahan"

Selain Nano, dan Slamet ,acara pembukaan festival juga menampilkan sejumlah anggota Bengkel Teater yang didirikan Rendra. Mereka membawakan puisi karya Rendra. Beberapa di antaranya adalah Adi Kurdi dan Sitoresmi Prabuningrat serta Yockie Suryoprayogo bersama dengan Rendra mendirikan kelompok Kantata Takwa- memainkan piano dan menyanyikan lagu yang merupakan bentuk kenangannya kepada Rendra.

Renny Jayusman dan Ratna Sarumpaet juga tidak ketinggalan tampil. Aktor teater Iman Sholeh dari Bandung memeriahkan acara dengan menampilkan karya monolognya. Penampilan Iman yang ekspresif dengan hentakan kedua kakinya yang keras, mengundang tepuk tangan penonton yang memenuhi ruang Graha Bhakti Utama.

Pementasan Kereta Kencana yang merupakan karya adaptasi Rendra dengan pemain Ikranagera dan Ninik L Karim, menutup acara pembukaan Festival Rendra. [A-14]

Sumber: Suara Pembaruan, Sabtu, 28 NOvember 2009

No comments: