-- Rosihan Anwar
INI kisah setengah ringan, setengah serius. Tetap untuk menghibur pembaca. Syahdan, saya senang sama Wakil Presiden Prof Dr Boediono. Dia tenang kalem, bicara hati-hati dan terukur, suara lembut-santun. Bila bertemu dengan saya dalam pertemuan, cara dia menyapa, menarik. Misalnya, dalam pertemuan dengan Editors Club dia ngomong dalam bahasa Inggris: How old are you? Dalam acara bedah bukunya, Ekonomi Indonesia Mau ke Mana? sambil menyalami saya dia bilang: "Nah, ini Bapak yang punya banyak petuah".
Pikiran Rakyat (14-11) memberitakan, Wapres Boediono siap dipanggil DPR dalam hubungan DPR telah mengajukan hak angket dalam kasus penyelamatan (bail out) Bank Century. Wapres berkata: "Saya kira ini hak dan peran DPR untuk memutuskan apa yang dibutuhkan dan memanggil pemerintah (eksekutif) yang terkait. Kami siap. Kami ingin semuanya ini jernih, sehingga kegiatan selanjutnya akan dilakukan dengan jernih".
Padanan kata jernih dalam bahasa Inggris bisa clear. Berdasarkan ucapan Boediono tadi, jujur saja tanpa maksud-maksud sampingan, saya karakterisasikan dia sebagai "Mr Clear", dibaca Mister Clear.
Boediono menegaskan kepada pers, sejak awal pemerintahan, dirinya bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah berkomitmen untuk menciptakan pemerintahan yang bersih. Dalam pada itu, anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Gayus Lumbuun, berkata: "Kami memang tidak sedikit pun mengarah kepada keterlibatan Wapres Boediono (saat itu Gubernur Bank Indonesia). Tetapi, kalau terbukti, maka dia harus mempertanggungjawabkannya. Apakah Boediono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani nantinya mundur atau tidak, itu tergantung proses hukum".
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada saat berbicara biasa menyelipkan kata-kata bahasa Inggris di tengah kalimat bahasa Indonesia. Presiden Yudhoyono terkenal, karena kata bersayap yang diucapkannya waktu menguraikan soal politik yaitu, I don't care (Saya tak peduli). Ucapan ini memperlihatkan dia punya pede (sikap percaya diri).
Saya ingat sebuah kejadian, Sabtu, 4 September 2004, dalam pesawat terbang yang hendak berangkat dari Bandara Lhokseumawe kembali ke Jakarta. Waktu itu, bersama Ishadi SK (TransTV) saya ikut meliput kampanye SBY untuk pilpres. Ketika SBY duduk di pesawat didampingi oleh istrinya, Nyonya Kristiani, ditemani oleh Rachmat Witoelar (kelak Menteri Lingkungan Hidup) dan MS Kaban (kelak Menteri Kehutanan), saya yang duduk di samping SBY dalam kabin pesawat melihat SBY mendeteksi sebuah bag (kantong) tentengan berisi sebuah barang yang dibungkus. Apakah itu barangkali rakitan bom waktu yang diselundupkan ke dalam pesawat, pikir saya. SBY memanggil ajudannya dan berkata dalam bahasa Inggris: identify. Ajudan menjawab bag itu kiriman pak camat. Sikap SBY tadi menunjukkan seorang yang kokoh- tegar bila menyangkut soal sekuriti.
Dalam cerita di balik berita, yang belakangan ini beredar di kalangan wartawan, di barisan penulis di Facebook, dalam kaitan dengan kasus bail out Bank Century, konon Presiden SBY dalam suatu lingkaran terbatas orang dalam (insiders) pernah menyatakan bahwa dirinya sama sekali bersih adanya. SBY dalam moments of truth suka ngomong Inggris. Dia berkata tegas: I am clean (Saya bersih). Saya cenderung berkata SBY adalah "Mr Clean", dilafalkan Mister Clean.
Hubungan Harmonis
Bertalian dengan soal angket Bank Century, Ketua Dewan Pertimbangan Pusat DPP PDI-P Perjuangan yang juga Ketua MPR RI, Taufiq Kiemas, membantah bahwa PDI-P menjadi "sponsor" pengajuan angket. Taufiq bilang: "Yang pertama mengajukan angket adalah Partai Golkar, bukan PDI-P. Jadi, tanya sama Partai Golkar, karena mereka yang memelopori angket. Saya rasa hubungan (PDI-P) dengan pemerintah tetap harmonis, masak tidak harmonis. Taufik mengatakan, sejak awal PDI-P telah memutuskan untuk menjadi penyeimbang yang dinamis dan kritis, dengan mengedepankan checks and balances.
Membaca keterangan tadi, saya lalu ingin menamakan Taufiq Kiemas "Mr Harmony". Menurut kamus kata harmony berarti: keselarasan, keserasian, kecocokan, kesesuaian, kerukunan. Anda pilihlah mana yang Anda mau.
Dalam pada itu para mahasiswa dan kelompok masyarakat lain terus menggelar demo-demo untuk meminta agar skandal Bank Century dibicarakan secara terbuka, sehingga masyarakat mengetahui duduk perkara yang sebenarnya, mengenai siapa-siapa saja yang memperoleh keuntungan dari aliran dana ke Bank Century. Jika tiba saatnya begitu, sesuai dengan gaya bahasa yang dipakai pada upacara penyerahan Anugerah Oscar kepada film dan aktor terbaik di Hollywood, saya bisa berkata: please welcome Mr Clear, Mr Clean, Mr Harmony.
* Rosihan Anwar, wartawan senior
Sumber: Suara Pembaruan, Jumat, 20 November 2009
No comments:
Post a Comment