[PADANG] Persediaan novel Ayat -ayat Cinta (AAC), di sejumlah toko buku di Kota Padang mengalami kekosongan, menyusul mem-booming-nya Film AAC di Indonesia. Warga yang penasaran dengan cerita aslinya, tampak antusias memburu novelnya ke toko-toko buku.
"Dalam sehari, lebih dari 10 orang yang menanyakan buku AAC ke toko buku kami. Kami hanya bisa mengatakan insya Allah, karena sudah dua bulan ini kami kehabisan stok," kata Manajer Toko Buku Al Fitrah, Uly Barriah kepada SP, Rabu (5/3). Menurutnya, sejak AAC mulai difilmkan, stok buku AAC di Jakarta mengalami kekosongan, sehingga beberapa toko buku di Padang juga kehabisan stok dan membuat kecewa warga yang penasaran dengan cerita novel AAC.
"Antara film dan cerita novelnya, memang memiliki sedikit perbedaan. Ada beberapa karakter yang diputarbalikkan dalam film, sehingga tidak sama lagi dengan versi novelnya," kata Uly.
Setelah menonton film AAC yang diputar di seluruh bioskop Indonesia, banyak penonton yang terbawa emosinya. Mereka kemudian memiliki keinginan kuat untuk memiliki novel aslinya, karena ceritanya terasa lebih menyentuh.
"Kalau baca novelnya, pembaca seakan merasa dibawa dalam suasana negara Mesir. Karakter tokohnya sangat kuat, sehingga mengaduk-aduk emosi pembacanya. Jika filmnya saja sudah membuat penontonnya menangis, maka novelnya bisa membuat pembaca makin tersedu-sedu," tukas Uly.
Untuk mendapatkan novel AAC yang asli, pembeli harus merogoh kantong sebanyak Rp 49.500/novel. Harga ini adalah harga dua bulan lalu, sehingga tidak menjamin harganya sama dengan stok novel yang baru. Bagi sebagian warga, harga ini terbilang lumayan mahal. Sehingga, tidak mengherankan, saat ini beredar buku bajakan AAC, yang dijual seharga Rp7.000/eksemplear.
Ciri-ciri novel bajakan itu, tampak pada hologramnya yang menghitam bekas di foto kopi. Larisnya novel AAC, ikut membawa berkah pada dua novel karya Habiburrahman El Shirazy lainnya. Seri Ketika Cinta Bertasbih (KCB) juga laris manis di pasaran. Untuk KCB seri satu, Toko Buku Al Fitrah hanya menyisakan tiga unit saja. Sementara untuk KCB seri dua, stoknya benar-benar habis saat ini.
Kata Welly, salah seorang pembeli novel AAC yang ditemui SP di Gramedia menyebutkan, novel tersebut adalah sebuah novel dengan nilai sastra cukup tinggi dan enak untuk dibaca sampai akhir.
"Walau berulang-ulang sekalipun membacanya, juga tidak akan terasa membosankan. Begitu indahnya cerita yang disajikan dalam buku tersebut," katanya, Rabu (5/3). [BO/U-5]
Sumber: Suara Pembaruan, 6 Maret 2008
No comments:
Post a Comment