Monday, March 31, 2008

Menghargai Sejarah Bangsa Lewat Musik

ADA apa sih, kok ramai sekali kayak pawai tujuh belasan, bulan Agustus kan masih lama," kata Udin, seorang pedagang asongan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (29/3). Tidak hanya Udin, masyarakat yang berada di kawasan silang Monas, Jalan Cut Nyak Dien, hingga Jalan Imam Bonjol juga tampak bingung ketika mobil kuno keluaran Jerman diiringi ratusan pengendara sepeda onthel beratribut lengkap seperti pejuang kemerdekaan masa lalu melintas di jalan itu.

Rasa penasaran masyarakat semakin menjadi ketika penyanyi dan pembawa acara kawakan, Kris Biantoro yang berseragam militer lengkap ala serdadu di masa penjajahan Jepang meneriakkan pekik "Merdeka, Merdeka" dari mobil kuno yang ditumpangi.

Peringatan kemerdekaan 17 Agustus 2008 memang baru akan berlangsung empat bulan mendatang. Namun, Kris Biantoro bersama sejumlah orang yang peduli dengan sejarah bangsa ini, mencoba mengingatkan kembali semangat kebangsaan lewat acara sarasehan kebangsaan dan budaya bertajuk "Napak Tilas Perjalanan Musik Indonesia" di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta. Kirab mobil kuno, dan ratusan sepeda onthel yang di awali dari kawasan Monas menuju museum merupakan acara pembukaan rangkaian sarasehan kebangsaan.

Hadir dalam acara itu, sejumlah artis berbagai era, dari era 50-an hingga sekarang seperti Titiek Puspa, Bob Tutupoli, Grace Simon, Beny Panbers, Eros Djarot, dan Peggy Melati Sukma. Selain itu, juga terlihat perwakilan keluarga musisi Ismail Marzuki, dan pengusaha Martha Tilaar.

Menurut Kris, kekuatan suatu bangsa terletak pada pemahaman masyarakat terhadap budaya dan perjalanan bangsanya. Ketidaktahuan akan budaya menyebabkan masyarakat kehilangan jati diri.

"Belum lagi, pengaruh globalisasi budaya dunia yang mengakibatkan tumbuhnya gaya hidup instan, dan tidak menyediakan tempat bagi tumbuhnya budaya lokal dan nasional," kata pria yang baru merayakan ulang tahun ke-70 pada 17 Maret.

Pelantun tembang Dondong opo Salak itu mengungkapkan, pencurian lagu Rasa Sayange oleh Malaysia merupakan akibat dari ketidaktahuan bangsa Indonesia atas budaya sendiri pada umumnya dan sejarah musik Indonesia pada khususnya. Sebab itu, pada kesempatan sarasehan kebangsaan, Kris mengajak seluruh komponen bangsa, khususnya pemuda untuk memiliki kepedulian terhadap karya musik tempo dulu.

Banyak musisi tempo dulu yang menghasilkan karya-karya berkualitas dan sangat produktif. Komposer Ismail Marzuki contohnya. Tokoh musik kelahiran Betawi itu mampu menciptakan lebih dari 200 lagu dalam kurun waktu 27 tahun (1931 - 1958).

Menanggapi minimnya apresiasi terhadap karya musik masa lalu, Budayawan Romo Beny Susetyo Pr mengatakan, hal itu disebabkan karena karya masa lalu tidak pernah dipublikasikan dan tidak pernah dikemas menjadi sesuatu yang cocok dengan anak zamannya. "Bangsa kita selalu menghilangkan nilai sejarah dalam hidupnya, sehingga karya masa lalu dianggap usang," ujarnya.

Menurutnya, negara lain seperti Belanda, melihat masa lalu sebagai suatu yang dikenang sebagai peradaban. Karena kecintaan pada peradaban, Belanda mampu melestarikan karya musisi masa lalu, termasuk dari bekas jajahannya. "Lagu kita tidak pernah menjadi milik bangsa ini, karena kita paling lemah untuk menyimpan, memelihara dan menjaga mengarsipkan, itu kelemahannya,"tegasnya.

Benny menyebut, karya musik periode tahun 1945 dikenal memiliki semangat heroik perjuangan. Lagu menjadi sarana perjuangan mewujudkan kemerdekaan, tetapi tahun 1960- an lagu-lagunya adalah lagu pemberontakan, karena zamannya antikemapanan, lagu pendek yang memberikan perlawanan. Memasuki tahun 1990 lebih melankolis karena cinta dijadikan gambaran romantisme.

"Setiap lagu punya periode anak zamannya, dan ketika periode anak zaman itu tidak pernah ditata kita akan kehilangan konteks sejarahnya karena lagu menggambarkan konteks zamannya," ujarnya. [SYH/N-4]

Sumber: Suara Pembaruan, Senin, 31 Maret 2008

1 comment:

infogue said...

Artikel di blog ini menarik & bagus. Untuk lebih mempopulerkan artikel (berita/video/ foto) ini, Anda bisa mempromosikan di infoGue.com yang akan berguna bagi semua pembaca di tanah air. Telah tersedia plugin / widget kirim artikel & vote yang ter-integrasi dengan instalasi mudah & singkat. Salam Blogger!
http://www.infogue.com
http://seni-budaya.infogue.com/menghargai_sejarah_bangsa_lewat_musik