YOGYAKARTA (MI): Sebanyak 100 guru besar dari berbagai perguruan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyeru kepada seluruh elemen bangsa untuk bangkit kembali menegakkan kepribadian dalam berkebudayaan, kedaulatan politik, mengukuhkan kemandirian ekonomi sebagai dasar memasuki pergaulan antarbangsa yang sejajar.
Seruan moral 100 guru besar itu disampaikan di Gedung Taman Budaya Yogyakarta sebagai bagian dari rangkaian satu abad Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Dalam seruan yang dibacakan Prof Drs Suryo Guritno, Ketua Majelis Guru Besar Universitas Gadjah Mada, para guru besar menyatakan sebagai pewaris sejarah bangsa, semua pihak perlu menggunakan momentum 100 tahun Kebangkitan Nasional sebagai mata rantai yang tidak terpisah dari tonggak-tonggak sejarah bangsa untuk menjawab tantangan masa kini dan masa depan.
"Tidak hanya bagi generasi senja, tapi juga generasi muda pemilik sah masa depan Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Suryo yang didampingi 99 guru besar lainnya. Acara itu juga dihadiri Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, sejumlah rektor perguruan tinggi negeri dan swasta serta kepala sekolah.
Seruan moral untuk bangsa itu juga menegaskan perlunya pembangunan jiwa bangsa, menegakkan martabat serta menggelorakan kembali harapan di tengah munculnya romantisme masyarakat tentang masa lalu yang dinilai lebih baik. Untuk itu, keteladanan kepemimpinan intelektual sebagaimana dibuktikan sejarah kelahiran Budi Utomo perlu dibangkitkan dan digelorakan kembali.
Menurut Suryo, Kelahiran Budi Utomo menandai fase baru perjuangan bangsa yang mentransformasi strategi melawan kolonialisme dan perjuangan tradisional ke bentuk perjuangan politik melalui organisasi modern.(AZ/H-1)
Sumber: Media Indonesia, Kamis, 6 Maret 2008
No comments:
Post a Comment