SEBAGAI wujud tanggung jawab dalam menyebarkan pengetahuan tentang batik, Institut Pluralisme Indonesia (IPI), Selasa (30/3), meluncurkan dua buah buku berjudul Eksplorasi Sejarah Batik Lasem dan Potret Kehidupan Pembatik di Lasem Rembang. IPI merupakan sebuah lembaga nirlaba yang didirikan pada 2000 yang bertujuan mengembangkan wacana pluralisme, wacana pengetahuan, serta landasan praktik kerja sama antar-unsur masyarakat yang sinergi dan konstruktif. Sesuai dengan judulnya, buku pertama berisi eksplorasi sejarah batik lasem yang dihasilkan di pedesaan sekitar Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Adapun buku kedua lebih banyak memberikan deskripsi tentang kehidupan para pembatik di Lasem. Selain peluncuran buku, dalam acara di Kantor Pemasaran Apartemen Gandaria Heights, Jalan KH M Syafi’i Hadzami Nomor 8, Gandaria, Jakarta Selatan, juga diselenggarakan pameran bertajuk ”Mengabadikan Seni Batik Lasem”. Dibandingkan dengan batik lain yang ada di Nusantara, batik lasem memiliki keunikan pada warna merah yang oleh penduduk lokal disebut abang getih pithik (merah darah ayam). (POM)
Sumber: Kompas, Selasa, 30 Maret 2010
No comments:
Post a Comment