Monday, February 16, 2009

Tak Lelah Memotivasi Siswa untuk Menulis

Guru SMAN 8 Padang Yunardi, M.Pd.

TIDAK banyak siswa yang memiliki bakat menulis, namun Yunardi S. MPd memiliki keyakinan bahwa faktor bakat hanya memiliki pengaruh 10 persen, 90 persennya faktor pembelajaran. Sehingga tidak salah Guru Bahasa Indonesia SMPN 8 Padang tidak pernah lelah memberi motivasi dan melatih siswa untuk terus menulis. Ia pun mengapresiasi karya siswa lewat penerbitan buletin sekolah serta majalah dinding, sehingga pelajar bersemangat untuk membuat tulisan.

“Menulis itu merupakan pembelajaran dan materi yang harus dikuasai siswa. Setiap jenjang pendidikan tinggi mewajibkan siswa harus mampu menulis untuk menyelesaikan tugas akhir, skripsi untuk S1, tesis untuk S2 dan disertasi untuk S3. Sehingga penting mengasah kemampuan menulis siswa dari sekarang. Jika tidak, siswa akan frustasi untuk menyelesaikan tugas akhirnya di masa mendatang. Ujung-ujungnya plagiat menjadi solusi yang sangat tidak cerdas,” ujar guru yang telah aktif menulis artikel di media lokal maupun nasional kepada Padang Ekspres di ruang kerjanya, kemarin.

Memicu target agar siswanya mampu membuat tulisan, Yunardi selalu menugaskan siswanya untuk membuat tulisan, sesuai dengan sub materi pelajaran. Berupa karya ilmiah sederhana, puisi, cerpen dan karya tulis lainnya. Peraih peringkat III pelatih baca tulis dari Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas RI tahun 2003 ini menyatakan, bahwa lewat pembelajaran, setiap orang akan mampu untuk membuat tulisan. Lewat buletin sekolah serta majalah dinding, Yunardi berharap siswanya memiliki motivasi yang kuat untuk menulis. Upaya tersebut cukup efektif, meskipun belum banyak, namun saat ini banyak siswa yang mulai menyerahkan karya tulisnya untuk dipublikasikan di mading dan buletin.

Bahkan untuk karya terbaik, Yunardi mengirimkan ke media massa sehingga siswanya makin bersemangat untuk terus menulis. Jerih payahnya pun mulai membuahkan hasil, salah seorang siswa binaannya berhasil meraih peringkat III lomba menulis surat yang diselenggarakan Lion Air beberapa waktu lalu. Hanya saja memang kesadaran untuk menulis bagi seluruh siswa belum terwujud, baru sekitar 10 persen dari keseluruhan siswa yang berminat untuk membuat tulisan. “Memang butuh waktu untuk mewujudkan suatu impian agar seluruh siswa memiliki minat untuk menulis. Terpenting saat ini, saya dan guru-guru Bahasa Indonesia lainnya tidak pernah lelah untuk terus melatih dan mengembangkan minat siswa,” ujarnya Tidak hanya siswa, Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia Kota Padang ini juga melatih dan menumbuhkan minat guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, memotivasi siswa membuat tulisan. Sekaligus juga memberikan trik bagaimana seharusnya guru melatih siswa membuat tulisan.

Ia juga berharap agar pemerintah turut memperhatikan pembelajaran Bahasa Indonesia, tidak hanya sains. Sehingga mampu menimbulkan kecintaan terhadap Bahasa Indoenesia bagi kalangan siswa. Selain itu proses penyeleksiannya mulai dari dalam kelas, antar kelas, pemenang di sekolah nantinya yang berhak menjadi utusan untuk lomba antas sekolah. Sehingga memang tidak asal comot, saat berlangsungnya perlombaan.

Tidak hanya menulis, menurut Yunardi pelajaran Bahasa Indonesia mencakup empat aspek kemampuan dasar yang memang harus dimiliki setiap siswa. Kemampuan membaca, mendengar, menulis dan menyimak. Empat kemampuan ini seringkali diabaikan, padahal perannya cukup penting, seperti membaca tidak hanya sekadar membaca tetapi juga artikulasi huruf dan vokal harus jelas, sehingga orang yang mendengar paham dengan kondisi tersebut. (nia)


Sumber: Padang Ekspres, Minggu, 15 Februari 2009

No comments: