TOKYO -- Mendiknas Bambang Sudibyo mengemukakan, pihaknya saat ini melihat semakin ditingalkannya pemakaian bahasa Indonesia dan bahasa daerah, padahal kecenderungan tersebut bisa menimbulkan risiko yang tinggi bagi perpecahan suatu bangsa.
Demikian pernyataan Mendiknas di hadapan masyarakat Indonesia di Jepang dalam acara tatap muka Wapres Jusuf Kalla dengan WNI di Jepang yang berlangsung di KBRI Tokyo, Minggu.
Bambang saat itu dipersilahkan Wapres Jusuf Kalla untuk ikut menjelaskan tentang perkembangan dunia pendidikan nasional. "Sangat bahaya jika pemakaian bahasa Indonesia dan bahasa daerah ditinggalkan, bisa bubar Indonesia nanti," kata Bambang Sudibyo.
Namun demkian, menteri tidak mejelaskan secara spesifik mengenai kecenderungan tersebut terjadi di mana dan seberapa jauh dampaknya dalam dunia pendidikan.
Pemakaian bahasa Indonesia, katanya, merupakan salah satu kunci sukses bagi kekuatan bangsa Indonesia dalam membangun persatuan. Walau demikian pemakaian bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya tetap akan terus didorong guna menciptakan dunia pendidikan Indonesia yang bertaraf internasional.
Mendiknas mengatakan, pihaknya bahkan merintis seribu sekolah yang secara aktif menggunakan pemakaian bahasa Inggris, termasuk dalam pengajaran matematika yang berbahasa Inggris.
"Pengajaran dan pemakaian bahasa Indonesia itu sepertti akidah yang tidak boleh ditinggalkan. Itu sebabnya mata pelajaran bahasa Indonesia tetap dimasukan dalam ujian nasional," kata tokoh politik dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu. - ant/ah
Sumber: Republika, Senin, 2 Februari 2009
No comments:
Post a Comment