Denpasar, Kompas - Sebanyak 90 guru aneka bidang studi dari tingkat SMP-SMA di Tanah Air siap memulai program pengembangan hubungan melalui dialog antarbudaya dan peningkatan keterlibatan atau BRIDGE. Mereka akan tinggal di Australia selama tiga pekan dan akan belajar bahasa serta sistem pembelajaran di sekolah menengah di Negeri Kanguru, termasuk penggunaan teknologi informasi sebagai media pengajaran di kelas.
Perwakilan Konsulat Jenderal Australia di Bali, Melinda Rio, di Denpasar, Jumat (30/1), mengungkapkan, ke-90 guru itu akan berangkat dalam tiga tahap, yakni pada Maret dan Agustus 2009, serta Februari 2010. Mulai kemarin hingga Minggu (1/2), 30 guru mengikuti pelatihan prakeberangkatan di Denpasar. Ke- 30 guru itu berasal dari Bali, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Kalimantan Barat. Mereka akan tiba di Australia pada 9-27 Maret.
Melinda menyatakan, sesuai misinya program ini bertujuan untuk memupuk persahabatan dan pengertian antara pemuda di Australia dan Indonesia. Program ini diprakarsai Australia-Indonesia Institute dan didanai Pemerintah Australia dan The Myer Foundation dengan rentang waktu 2008-2010.
Selama di Australia kelak peserta asal Indonesia akan dipasangkan dengan partner sesama guru asal Australia dalam program live in sesuai asal kota mereka.
Salah satu peserta asal SMA 4 Denpasar, Ni Putu Era Surya Adnyani, mengatakan, seleksi program tersebut sangat ketat pada tahun 2008. Ia mengaku tertarik dengan program pertukaran sistem pengajaran melalui media TI di kelas. Ia ditugaskan sekolahnya untuk melihat kemungkinan pengembangan sistem kerja sama melalui program sister city dengan salah satu sekolah di Australia. (BEN)
Sumber: Kompas, Sabtu, 31 Januari 2009
No comments:
Post a Comment