Sunday, February 01, 2009

Inspirasi: Milan Kundera

NOVEL pertamanya, The Joke yang terbit 42 tahun lalu, menjadikan totalitarian komunisme sebagai sumber imaji satir si penulis, Milan Kundera. Sastrawan kelahiran 1 April 1929 di Brno, Chekoslowakia, ini juga mengkritik invasi Soviet tahun 1968 melalui karya fiksinya.

Novel-novel Kundera terinspirasi Robert Musil dan pemikiran Nietzsche. Dia juga suka menjelajahi pemikiran-pemikiran tokoh renaisans, seperti Giovanni Boccaccio, Laurence Sterne, Henry Fielding, dan pemikir-sastrawan lainnya.

Novel The Unbearable Lightness of Being yang terbit 1984 termasuk salah satu karya terbaik sastrawan yang kini menetap di Prancis ini. Novel ini berkisah tentang pasangan playboy; dipenuhi pergulatan cinta dan petualangan jiwa. Seperti karya-karya lainnya, The Unbearable Lightness of Being juga dilatari kekacauan politik yang melingkupi Praha, negeri asal Kundera.

"Perjuangan manusia adalah melawan lupa," adalah pernyataan Kundera dalam novelnya, The Book of Laughter Forgetting. Manusia mudah lupa juga mudah dikelabui ingatan, begitu ujar peraih Novel Sastra itu. Melalui tokoh fiktinya, Mirek, Kundera mengatakan: Tiap manusia harus berjaung melawan lupa jika tidak ingin dikuasai penguasa!

Dalam novel Identitas yang diterjemahkan sastrawan Landung Simatupang (2006), Kundera mengajak pembaca memasuki ruang persahabatan, cinta, hidup, dan kematian. Kekuatan novel ini yang menjadikan karya Kundera ini terpilih sebagai New York Times Notable Book pada 1998.

Karya Kundera memang beragam. Ia juga menulis esai sosial politik seperti About the Disputes of Inheritance (1955), The Art of the Novel: Vladislav Vancura's Path to the Great Epic (1960), The Czech Deal (1968), dan Radicalism and Exhibitionism (1969). Puisinya antara lain Man: A Wide Garden (1953), The Last May (1961), dan Monologues (1965).

Kundera juga menulis drama, antara lain The Owner of the Keys (1962),

Two Ears, Two Weddings (1968), The Blunder (1969), dan Jacques and His Master (1971). n DARI BERBAGAI SUMBER/P-1

Sumber: Lampung Post, Minggu, 1 Februari 2009

No comments: