PENULIS novel Perempuan Berkalung Sorban, Abidah El Khalieqy, menyatakan, ada kesalahpahaman di balik kontroversi atas novelnya dan film yang disutradarai Hanung Bramantyo itu.
”Mengapa? Karena apa yang mereka (pihak yang kontra) ributkan semuanya tercantum dengan jelas di novel serta digambarkan dengan jelas juga dalam film,” katanya seusai bedah buku di Universitas Pandanaran, Kota Semarang, Jawa Tengah, akhir pekan lalu.
Kata Abidah, seharusnya kontroversi tak perlu terjadi jika berbagai pihak yang kontra itu sudah membaca novel dan menonton sendiri filmnya dengan saksama. Dia menduga, berbagai pihak yang kontra itu belum melihat atau membaca sendiri sehingga tak dapat memahami dengan benar.
”Seharusnya mereka justru peduli dengan permasalahan perempuan. Misi saya hanya mengembalikan pengertian bahwa perempuan dan laki-laki setara di mata Allah,” katanya.
Namun, dalam praktiknya terkadang manusialah yang keliru menafsirkan. Abidah yang lulusan pesantren itu pun tetap pada pendiriannya. Misinya hanya memperjuangkan kedudukan dan derajat yang sama antara laki-laki dan perempuan.
”Isu kesetaraan bagi perempuan sebetulnya bukan hal baru dan selalu menarik untuk diangkat karena memang kompleks,” tutur perempuan kelahiran 1 Maret 1965 ini. (UTI)
Sumber: Kompas, Jumat, 20 Februari 2009
No comments:
Post a Comment