Sunday, February 15, 2009

[Inspirasi] Ernest Hemingway: Keanggunan di Bawah Tekanan

KALAU mau belajar menulis belajarlah dengan Hemingway. Dua penghargaan prestisius dia raih sekaligus: Pulitzer dan Nobel Sastra. Gaya penulisannya yang khas dicirikan oleh minimalisme yang singkat dan dengan gaya seadanya (understatement) dan mempunyai pengaruh yang penting terhadap perkembangan fiksi abad ke-20. Tokoh-tokoh protagonis Hemingway biasanya stoic, sering dilihat sebagai proyeksi dari karakternya sendiri--orang-orang yang harus memperlihatkan "keanggunan di bawah tekanan". Banyak dari karyanya dianggap klasik di dalam kanon sastra Amerika.

Karya-karya Hemingway pun memberikan pengaruh besar terhadap kecenderungan kepenulisan abad ke-20. Sekarang karyanya banyak digunakan sebagai pedoman kesusasteraan Amerika.

Ernest Miller Hemingway, lahir 21 Juli 1899 di Oak Park, sebuah desa di Chicago. Dia adalah seorang cerpenis, novelis, dan jurnalis terkemuka di Amerika. Pada tahun 1920, putra dari Clarence Hemingway dan Grace Hall Hemingway ini merantau ke Paris dan merupakan seorang veteran pada perang dunia pertama. Ernest Hemingway memperoleh hadiah Pulitzer pada tahun 1953 atas karya jurnalistiknya. Kemudian dia meraih Nobel Sastra pada 1954.

Ernest Hemingway memulai pendidikan di sekolah tanah kelahirannya. Ia termasuk murid yang pandai, baik akademik maupun pelajaran olahraga. Ia bermain tinju, bersepak bola khas Amerika, serta menonjol pada pelajaran Bahasa Inggris. Karya pertama Ernest diterbitkan pertama kali di Trapeze dan Tabula, koran dan majalah di sekolah Ernest.

Setamat SMA, Ernest Hemingway memilih untuk menjadi seorang penulis dan reporter pada surat kabar Kansas City Star. Selama menjadi reporter, Hemingway menerapkan prinsip-prinsip penulisan berita antara lain: menggunakan kalimat pendek, menggunakan bahasa yang mudah dan jernih pengaturannya, menggunakan kalimat padat, menggunakan kalimat positif, bukan negatif. Prinsip-prinsip ini dipegang teguh, sehingga Kansas City Star menempatkannya sebagai reporter terbaik selama seabad terakhir.

Tahun 1981, Ernest Hemingway bergabung dengan tentara Amerika untuk melihat langsung perang dunia pertama. Namun ia gagal, kemudian memilih bergabung dengan Palang Merah Amerika sebagai sopir ambulans.

Ia pun menulis pengalamannya dalam cerita pendek berjudul A Natural History of the Dead.

Setelah perang berakhir, Ernest Hemingway kembali ke kampung halamannya. Ia mendapatkan pekerjaan sebagai penulis di Surat Kabar Toronto Star. Akhir tahun 1920, ia juga bekerja sebagai editor pada Co-operative Commonwealth, sebuah surat kabar bulanan, tanpa meninggalkan Toronto Star.

Debut sastra Ernest Hemingway dikenali saat ia memulai mempublikasikan cerpennya tahun 1925. Buku Big Two-Hearted River adalah kumpulan cerita pendeknya yang laris di pasaran.

Tahun 1926, ia menyelesaikan novelnya yang berjudul The Sun Also Rises. Novel ini merupakan novel semi-autobiografi karena beranjak dari pengalamannya sebagai perantau di Paris dan Spanyol. Novel ini kemudian mendunia terutama di Eropa dan Amerika.

Dalam menulis cerpen ataupun novel, Ernest Hemingway menggunakan pendekatan dramatik dalam gaya penceritaannya. Sebagai salah seorang anggota perhimpunan The Lost Generation (perkumpulan pengarang muda Amerika yang melarikan diri ke Prancis), ia sangat akrab dengan suasana dan konsep-konsep patriotisme dan romantisme yang banyak menginspirasi pengarang-pengarang pada zaman itu.

Cerita pendek yang ditulisnya sangat manusiawi dan begitu realistis, begitu dekat dengan kehidupan kita sehari-hari yang hanya bisa dipahami dengan hati dan pikiran yang terbuka. Ernest Hemingway begitu piawai menghidupkan karakter-karakter rekaan dalam cerpennya menjadi begitu nyata, sehingga kenaifan-kenaifan dan kekonyolan-kekonyolan yang sering dituduhkan kepada Hemingway dapat ia "putar balikkan" menjadi suatu kekuatan manusiawi yang menguatkan dan memberi penghiburan kepada pembaca-pembaca dengan caranya tersendiri.

Semasa hidupnya, Hemingway meraih beberapa penghargaan bergengsi dalam dunia kepenulisan. Ernest Hemingway meninggal pada 2 Juli 1961. n DBS/N-2

Sumber: Lampung Post, Minggu, 15 Februari 2009

1 comment:

Unknown said...

Tulisan Anda benar-benar mencerahkan.