[PADANG] Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar), Selasa (4/12) memberikan pin emas tanda penghargaan kepada Istri budayawan dan sastrawan Sumbar, AA Navis, yakni Aksari Yasin. Penyematan pin emas itu dilakukan Gubernur Sumbar, Gamawan Fauzi SH, MM di Gedung BKKKS Sumbar, baru-baru ini. Pin tersebut diberikan karena Aksari Yasin dinilai mampu mempertahankan hasil karya A A Navis sampai sekarang.
"Arsip itu bukan hanya sebagai bukti sejarah semata. Tapi, sebagai bahan kajian untuk generasi mendatang dan pembuktian Sumbar mempunyai tokoh terkenal, seperti AA Navis," kata Aksari Yasin yang dalam kesempatan itu menyerahkan arsip dan memori tentang suaminya, yakni AA Navis ke Badan Kearsipan Daerah Sumbar. Jumlah arsip dan memori yang diserahkan berjumlah, 109 karya tulis dan 20 karya foto yang terbungkus dalam empat dus karton. Hadir dalam penyerahan itu, Kepala Badan Kearsipan Daerah Sumbar Eka Nuzla, serta sejumlah kepala kantor Arsip Kota dan Kabupaten se-Sumbar dan undangan lainnya.
Saat ini, kata Aksari kepada SP, masih ada tokoh Sumbar yang belum memahami pentingnya Badan Arsip. Sejumlah karya atau dokumen yang mereka miliki terkadang hilang atau luntur dimakan zaman. Akibatnya, tidak lagi bisa dikaji atau diteliti.
"Kami sebagai ahli waris AA Navis, bersyukur dan berterima kasih atas perhatian yang diberikan Badan Arsip Sumbar yang mau merawat dan menjaga karya-karya yang telah dibuat suami saya," kata Aksari usai menerima Pin Emas tersebut.
Di sisi lain, Gamawan Fauzi mengatakan, penyerahan arsip dan memori AA Navis merupakan sebuah langkah yang patut dihargai. Selain sebagai upaya pelestarian budaya, penyerahan arsip itu juga bisa dijadikan sebagai bahan kajian bagi pengungkapan sejarah Minangkabau ke depan.
Arsip dari pengarang besar seperti AA Navis, kata Gamawan patut dilestarikan dan diabadikan. Disebutkan, tujuan penarikan arsip tokoh AA Navis, untuk memperkenalkan kepada generasi sekarang dan mendatang bahwa negeri ini tidak terjadi dengan begitu saja. Tapi ada pejuang dan pendahulunya, salah satunya AA Navis.
"Kita ketahui, selain sebagai tokoh budayawan terkenal asal Sumbar, sosok AA Navis juga merupakan tokoh penting Institut Nasional Syafei (INS) Kayu Tanam dan keberadaan INS ini tidak bisa dilepaskan dari campur tangan AA Navis hingga hari ini," kata Gamawan.
Penyusunan memori dan pengumpulan arsip AA Navis sekaligus langkah untuk melengkapi khasanah arsip di Badan Arsip Daerah Sumbar. Kalau tidak dari sekarang dilakukan, arsip-arsip asli tentang AA Navis tidak mungkin didapatkan lagi nantinya.
"Kita berharap dengan cara ini dapat memberikan sekelumit informasi tentang sosok AA Navis sebagai salah seorang tokoh, seniman, budayawan dan sastrawan," katanya. [BO/U-5]
Sumber: Suara Pembaruan, Kamis, 6 Desember 2007
No comments:
Post a Comment