Jakarta, Kompas - Kisah hidup Letnan Jenderal TNI (Purn) Hidayat Martaadmaja kini telah dibukukan. Peluncuran buku yang disusun Dewi Aisah Rais Abin, putri Hidayat, ini diadakan di Galeri Cipta III di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (17/12).
Buku berjudul Hidayat: Father, Friend, and a Gentleman terbitan Legiun Veteran Republik Indonesia ini berisi 18 tulisan mengenai kisah hidup Hidayat yang ditulis oleh kerabat dan sahabat almarhum. Dewi mulai mengumpulkan tulisan tersebut sejak 2003, dua tahun sebelum ayahnya meninggal karena penyakit alzheimer.
Rosihan Anwar, wartawan senior, mengatakan, sosok Hidayat tidak begitu dikenal banyak orang. Padahal, Hidayat merupakan pejuang yang sangat berjasa ketika Republik Indonesia membentuk pemerintahan darurat di Sumatera tahun 1948.
Bahkan, Hidayat pernah menjabat sebagai Menteri Muda Kabinet Kerja I (1959-1960), Menteri Veteran Kabinet Kerja III (1962-1963), dan jabatan terakhir sebagai Duta besar RI untuk Australia dan Selandia Baru (1968-1970).
Pejuang ini memperoleh beberapa tanda penghargaan seperti Bintang Gerilya, Bintang Republik, serta Bintang Penghargaan dari Presiden Yugoslavia Jozep Broz Tito dan dari Uni Soviet sebelum akhirnya meninggal pada 24 Oktober 2005.
Menurut Rosihan, kisah hidup Hidayat dapat memberikan semangat bagi generasi muda yang cenderung menganggap sejarah sebagai sesuatu yang tidak berkelanjutan.
"Buku ini bukan buku tentang Hidayat saja, melainkan buku tentang Indonesia yang perlu diketahui para generasi muda," kata Rosihan.
Peluncuran buku setebal 218 ini dihadiri para veteran dari Legiun Veteran Republik Indonesia.
Dewi mengatakan, banyak kerabat dan sahabat Hidayat yang tidak dapat menyumbangkan tulisannya dalam buku ini.
"Semua sahabat almarhum sudah tua. Meski sejumlah sahabat berkeinginan untuk menulis, karena sudah tua dan beberapa di antaranya sakit, akhirnya tidak dapat menulis," ujar Dewi. (A04)
Sumber: Kompas, Selasa, 18 Desember 2007
No comments:
Post a Comment