Friday, December 21, 2007

Keberaksaraan: Gemar Baca Masyarakat masih Rendah

JAKARTA (Media): Gerakan menumbuhkan budaya gemar membaca pada masyarakat Indonesia belum memperoleh hasil yang menggembirakan. Untuk itu, hal tersebut harus ditumbuhkan secara serentak dan berkelanjutan, oleh keluarga, masyarakat, serta sekolah. Tujuannya untuk mengubah kebiasaan dan orientasi masyarakat untuk gemar serta memiliki kebiasaan membaca.

Kepala Perpustakaan Nasional Dady P Rachmananta di sela-sela seminar bertema Pengembangan minat baca 2007 di Jakarta, Rabu (19/12).

Lebih lanjut Dady mengatakan telah lama pemerintah mengupayakan agar muncul minat dan kebiasaan membaca di masyarakat. Sejumlah program gerakan membaca seperti Gerakan Membaca Nasional 2003 dan pencanangan gerakan perpustakaan Mei 2006 lalu bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

''Namun hasilnya belum menggembirakan. Di mana-mana masih saja kita dengar tayangan televisi lebih mendominasi anak-anak daripada membiasakan anak membaca buku,'' kata Dady.

Menurutnya, sudah saatnya gerakan membaca tidak hanya didorong oleh keberadaan perpustakaan, tetapi juga ada dukungan kerja sama antarkeluarga, sekolah, dan masyarakat.

''Untuk mempercepat program itu, kita telah mengeluarkan Undang-Undang Perpustakaan November lalu. Tahun depan undang-undang itu akan memiliki peraturan pemerintah (PP),'' tegasnya.

Dady menjelaskan, dalam UU Perpustakaan yang terdiri dari 15 bab dan 53 pasal itu telah diatur pasal yang berkaitan dengan menumbuhkan kebiasaan membaca pada keluarga, sekolah dan masyarakat, serta pemerintah daerah, khususnya pada Pasal 48 hingga Pasal 51.

''Meskipun belum ada PP yang mengatur, kita mengimbau isi dari PP itu agar mencantumkan kepala keluarga dapat menyediakan buku-buku bacaan untuk anggota keluarga, khususnya anak. Pasalnya 90% kegiatan anak berada di lingkungan keluarga,'' kata Dady.

Selain itu, Dady juga meminta agar sekolah dapat menyediakan anggaran minimal 5% dari anggaran sekolah, untuk menyediakan buku-buku bacaan di perpustakaan sekolah untuk memperkaya wawasan siswa. (Dik/H-3)

Sumber: Media Indonesia, Jumat, 21 Desember 2007

No comments: