Sebanyak 27 maestro seni tradisi berusia 56 tahun hingga 88 tahun dari berbagai daerah mendapat penghargaan dari pemerintah berupa honorarium transfer pengetahuan sebesar Rp 1 juta per orang. Direktur Jenderal Nilai Budaya, Seni, dan Film Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Mukhlis PaEni dalam acara Laporan Akhir Tahun Asosiasi Tradisi Lisan, Jumat (28/12), mengatakan, penghargaan diutamakan bagi pelaku seni tradisi yang nyaris punah. Mereka antara lain pelaku seni tradisi musik serunai (Aceh), opera Batak (Sumatera Utara), wayang bangsawan (Kepulauan Riau), dulmuluk (Palembang), wayang betawi (Jakarta), tari topeng (Indramayu), wayang krucil (Jawa Timur), wayang gung mamanda (Banjarmasin), dan tradisi munaba (Papua). Masnah (75), penyanyi klasik gambang kromong di Tangerang, mengatakan, dia sulit sekali mendapatkan penerusnya karena anak muda sekarang maunya serba gampang. Mukhlis mengatakan, pelestarian seni tradisi sekarang berlomba dengan waktu lantaran sebagian besar para maestro telah berusia lanjut. Diperkirakan sekitar 300-400 seni tradisi yang hampir punah. Ketua Asosiasi Tradisi Lisan Pudentia MPSS menambahkan, para maestro itu ibarat ensiklopedia dari seni tradisi yang mereka tuturkan. Tantangan lain ialah proaktifnya negara-negara tetangga dalam menggali seni tradisi di Indonesia. (INE)
Sumber: Kompas, Sabtu, 29 Desember 2007
No comments:
Post a Comment