Tuesday, May 27, 2008

Bahasa Indonesia Berpeluang Jadi Bahasa Dunia

BANJARMASIN (Borneo): Seorang peneliti bahasa Indonesia Abdul
Gaffar Ruskan menyatakan bahasa Indonesia berpeluang menjadi bahasa dunia karena sudah banyak dipergunakan beberaga negara.

"Bahasa Indonesia Melayu, kini bukan saja sudah dipergunakan di Indonesia dan Malaysia, tetapi juga di negara Singapura, Brunei Darussalam, Thailand selatan, Filipina Selatan, Tomor Timur, Papua Nugini dan sebagian Australia," kata peneliti Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional ini, di Banjarmasin, kemarin.

Kalau melihat jumlah penduduk di negara yang sudah menggunakan bahasa Indonesia Melayu tersebut maka persentasi pemakaian bahasa tersebut begitu besar, apalagi sekarang perkembangan penduduk dan pemakaiannya kian meluas, bisa jadi nantinya bahasa Indonesia Melayu menjadi bahasa alternatif dunia.

Belum lagi terdapat banyak lembaga pusat studi Indonesia di berbagai negara yang lebih menekankan pada pembelajaran bahasa Indonesia.

"Saya yakin bahasa Indonesia akan lebih berkembang di belahan dunia,"
katanya disela-sela memberikan materi pada acara penyuluhan Bahasa
Indonesia bagi kalangan wartawan dan redaktur media cetak dan media
elektronika se Kota Banjarmasin.

Pusat studi Indonesia ini yang menekankan pembelajaran bahasa Indonesia kini berada di China, Belanda, Paris Prancis, Jerman Barat, serta Australia.

Bahkan di Australia, bahasa Indonesia sudah dipelajari di hampir
seluruh sekolah, dan menjadi pelajaran pilihan bagi murid-murid di negeri Kanguru ini.

Bagi Australia, Indonesia adalah negara yang paling yang penting dan
letaknya berdekatan Australia.

Penyuluhan bahasa Indonesia hasil kerja sama Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional, Persatuan Wartawan indonesia (PWI) Kalsel dengan
Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas)
dan dibuka Kepala Badan Kesbanglinmas Fakhrudin yang menyebutkan pemakaian bahasa Indonesia merupakan bentuk kecintaan terhadap bangsa.

"Penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar adalah satu upaya memelihara harga diri bangsa," katanya.

Ia berharap bahasa Indonesia suatu saat akan menjadi bahasa dunia.
Penyuluhan bahasa itu sendiri berlangsung hingga tanggal 29 Mei 2008
dengan materi teori menulis berita, kalimat dan paragraf, teori menulis
feature, serta teori menulis artikel.

Sumber: Borneonews, Selasa, 27 Mei 2008

No comments: