Wednesday, May 14, 2008

Sastra: Sanggar Sastra Meningkat

JAKARTA, KOMPAS - Sastrawan Taufiq Ismail menyatakan kelegaannya melihat kemajuan dan perkembangan sastra di sekolah-sekolah. Apalagi, pascaprogram Sastrawan Bicara Siswa Bertanya atau SBSB, yang digulirkan sejak tahun 2000, banyak sanggar sastra terbentuk di sekolah-sekolah.

Taufiq, Selasa (13/5), mengatakan, sebelas tahun lalu tingkat keterbacaan buku sastra di Indonesia nol buku. Menulis karangan wajib rata-rata sekali setahun menjelang naik kelas atau tamat sekolah.

Taufiq, Rabu ini, meluncurkan empat buku Mengakar ke Bumi Menggapai ke Langit, yang menghimpun puisi, prosa, dan lirik lagu karya-karyanya, di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta.

Menurut Taufiq, dalam program SBSB 2000-2004, telah dikunjungi 213 sekolah di 164 kota. Sebanyak 133 sastrawan dan 11 aktor/aktris dilibatkan.

Dari hasil SBSB tersebut, muncul sekitar 30 sanggar sastra, antara lain di Serang, Bandung, Tasikmalaya, Cirebon, Yogyakarta, dan Sumenep. Selain itu, juga muncul sanggar sastra di Kendari, Semarang, Gresik, Ngawi, Pasuruan, Palembang, Padang, Payakumbuh, Martapura, dan sejumlah kota lain.

Secara terpisah, guru Bahasa Indonesia di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Waitlem, mengatakan, gairah sastra di sekolah tampak meningkat setelah SBSB. (NAL)

Sumber: Kompas, Rabu, 14 Mei 2008

No comments: