Friday, February 22, 2008

Benda Bersejarah: Jumlah Museum Berkurang 11

Jakarta, Kompas - Karena kekurangan pengunjung dan biaya perawatan yang relatif besar, sejumlah museum akhirnya tutup. Museum di Indonesia dengan keragaman koleksi yang awalnya berjumlah 286 kini hanya tinggal 275 museum. Agar orang tertarik mengunjungi museum, tujuh museum sepakat meluncurkan program Wisata Museum.

Kenyataan itu diungkapkan Manajer House of Sampoerna Ina Silas pada acara peluncuran program Wisata Museum, Kamis (21/2) di Museum Nasional, Jakarta.

Ina menjelaskan, untuk melestarikan dan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap warisan budaya bangsa yang beragam, unik, dan bernilai tinggi, diprakarsai oleh House of Sampoerna, tujuh museum sepakat menjalin kerja sama yang saling berkesinambungan untuk meluncurkan program Wisata Museum.

Tujuh museum yang menandatangani kerja sama program Wisata Museum untuk mendukung Visit Indonesia 2008 yang dicanangkan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata itu adalah Museum Nasional Jakarta, Museum Bank Mandiri Jakarta, Museum Batik Danar Hadi Surakarta, Museum Geologi Bandung, Museum Sejarah Jakarta, dan Museum Sepuluh Nopember Surabaya, serta House of Sampoerna.

Menggugah kesadaran

Direktur Jenderal Sejarah dan Purbakala Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Hari Untoro mengatakan, museum jangan hanya menjadi tempat yang wajib dikunjungi anak-anak sekolah, tetapi kesadaran masyarakat untuk mengunjungi museum harus terus digugah.

Menurut Hari, agar museum lebih banyak dikunjungi, perlu program bersama dalam promosi, pelestarian, dan juga perlu ada toko cenderamata di museum. ”Sebab, selama ini banyak orang yang mengunjungi museum namun sangat kesulitan saat mencari cenderamata,” ujarnya.

Diperlukan pula berbagai terobosan agar masyarakat tertarik mengunjungi museum, termasuk penataan barangnya.

Direktur Komunikasi PT HM Sampoerna Niken Rachmad menambahkan, dalam program Wisata Museum ini PT HM Sampoerna Tbk akan membantu ketujuh museum dalam berpromosi. Bentuknya antara lain menyediakan brosur berikut raknya di ketujuh museum. Selain itu juga akan menjalin kerja sama dengan sejumlah agen perjalanan wisata, baik di dalam maupun luar negeri, untuk mengajak wisatawan mengunjungi museum.

”Banyak hal yang menarik di museum, namun belum diketahui masyarakat. Salah satu solusinya adalah dengan lebih gencar berpromosi,” kata Niken lebih lanjut. (NAL)

Sumber: Kompas, Jumat, 22 Februari 2008

No comments: