-- Wuri Kartiasih
Terkesan dengan makanan Indonesia yang lezat dan bahasa Indonesia yang indah. Chee punya kiat jitu bermain dengan aktor dan aktris yang belum pernah beradu akting bersama.
SERANGOON Road, film bergenre drama aksi tentang keadaaan di Singapura pada masa 1960-an yang penuh konflik mulai ditayangkan di jaringan televisi berbayar HBO setiap hari Minggu pukul 20.00 WIB ini. Film ini bercerita tentang Singapura yang berada di persimpangan masa di mana pemerintahan kolonial Inggris segera berakhir dan kemerdekaan Singapura sudah di depan mata. Pengambilan gambar dilakukan di 103 lokasi, termasuk di Batam, Indonesia.
Salah satu pemain yang ikut syuting di Batam dan terkesan dengan keindahan Indonesia adalah Pamelyn Chee yang berperan sebagai Su Ling. “Saya syuting selama lima bulan di Batam. Batam memiliki makanan yang sangat lezat. Saya juga menyadari Bahasa Indonesia adalah bahasa paling merdu yang pernah ada. Kalian terdengar seperti bernyanyi sepanjang waktu, benar-benar bahasa yang indah. Sekarang saya belajar Bahasa Indonesia,‘ katanya. By the way, Serangoon Road juga dibintangi oleh aktor Indonesia, Ario Bayu yang memerankan Inspektur Amran, perwira polisi Melayu pertama di kepolisian Singapura.
Sebagai warga Singapura, sebenarnya seberapa signifikan peran jalan Serangoon (Serangoon Road)? “Serangoon Road sangat kaya sejarah dan memiliki banyak makna yang berbeda-beda bagi setiap orang,‘ ujarnya.
Ia pun mengungkapkan pengalaman menariknya ketika bermain di film ini. “Hal terbaik menjadi bagian Serangoon Road adalah fakta bahwa kami syuting di Indonesia. Kalian memiliki pengrajin terbaik di seluruh dunia! Semua yang ada di lokasi syuting hasil buatan tangan. Di negara lain Anda tidak akan bisa menemukan hasil keterampilan tangan seperti itu,‘ lanjutnya lagi.
Ketika bermain film ini, Chee serta sesama aktris dan aktor lainnya belum pernah bermain film bersama. Lalu apa saja yang dilakukan oleh Chee? “Yang paling penting adalah break the ice (ungkapan untuk mencoba berteman dengan gaya tidak formal). Joan Chen (pemeran karakter Patricia Cheng) memiliki selera humor yang tinggi, dan kami selalu bercanda di lokasi syuting. Dony Hany (pemeran karakter utama Sam Callaghan) juga demikian. Dalam serial ini saya memiliki hubungan asmara dengan Michael Dorman (pemeran karakter Conrad Harrison),‘ ujar Chee menceritakan apa yang terjadi di lokasi syuting.
“Saya dan Michael biasanya menyiapkan lagu cinta untuk satu sama lain. Tiap-tiap adegan menggambarkan tahap hubungan kami yang berbeda. Jadi sebelum syuting, saya selalu memberi sebuah lagu pada Michael untuk mengungkapkan, ‘Inilah perasaan karakter Su Ling sekarang‘ ‘ dan begitu seterusnya, saling memberi lagu. Saya pikir apa yang kami lakukan menambah kekayaan dari karakter kami berdua. Benar-benar fresh dan sangat romantis,‘ ujarnya menambahkan.
Ada beberapa elemen 1960-an dalam Serangoon Road yang menurutnya menarik bagi warga Singapura modern, di antaranya bagian besar dari budaya jalanan Singapura yang telah hilang. “Kita tahu Singapura telah “membersihkan diri‘ pada 80-an. Semua menjadi sangat bersih dan segalanya tentang higienitas. Saya rasa adegan jalanan dengan orang-orang makan kacang atau pisang lalu membuang kulitnya begitu saja, Anda tahu lah, kesembarangan itu menjadikannya sangat menarik,‘ ujarnya lagi.
“Juga, era itu dihiasi banyak lampu neon, orang-orang selalu bergaul di jalanan, dan selalu saja ada yang terjadi. Saya rasa, dengan Singapura berubah menjadi kota, kami kehilangan banyak rasa lokal. Menurut saya ini sangat disayangkan karena saya menyadarinya sebagai hal paling menarik dari Singapura pada 1960-an,‘ katanya menambahkan.
Sumber: Jurnal Nasional, Minggu, 29 September 2013
Terkesan dengan makanan Indonesia yang lezat dan bahasa Indonesia yang indah. Chee punya kiat jitu bermain dengan aktor dan aktris yang belum pernah beradu akting bersama.
Pamelyn Chee |
Salah satu pemain yang ikut syuting di Batam dan terkesan dengan keindahan Indonesia adalah Pamelyn Chee yang berperan sebagai Su Ling. “Saya syuting selama lima bulan di Batam. Batam memiliki makanan yang sangat lezat. Saya juga menyadari Bahasa Indonesia adalah bahasa paling merdu yang pernah ada. Kalian terdengar seperti bernyanyi sepanjang waktu, benar-benar bahasa yang indah. Sekarang saya belajar Bahasa Indonesia,‘ katanya. By the way, Serangoon Road juga dibintangi oleh aktor Indonesia, Ario Bayu yang memerankan Inspektur Amran, perwira polisi Melayu pertama di kepolisian Singapura.
Sebagai warga Singapura, sebenarnya seberapa signifikan peran jalan Serangoon (Serangoon Road)? “Serangoon Road sangat kaya sejarah dan memiliki banyak makna yang berbeda-beda bagi setiap orang,‘ ujarnya.
Ia pun mengungkapkan pengalaman menariknya ketika bermain di film ini. “Hal terbaik menjadi bagian Serangoon Road adalah fakta bahwa kami syuting di Indonesia. Kalian memiliki pengrajin terbaik di seluruh dunia! Semua yang ada di lokasi syuting hasil buatan tangan. Di negara lain Anda tidak akan bisa menemukan hasil keterampilan tangan seperti itu,‘ lanjutnya lagi.
Ketika bermain film ini, Chee serta sesama aktris dan aktor lainnya belum pernah bermain film bersama. Lalu apa saja yang dilakukan oleh Chee? “Yang paling penting adalah break the ice (ungkapan untuk mencoba berteman dengan gaya tidak formal). Joan Chen (pemeran karakter Patricia Cheng) memiliki selera humor yang tinggi, dan kami selalu bercanda di lokasi syuting. Dony Hany (pemeran karakter utama Sam Callaghan) juga demikian. Dalam serial ini saya memiliki hubungan asmara dengan Michael Dorman (pemeran karakter Conrad Harrison),‘ ujar Chee menceritakan apa yang terjadi di lokasi syuting.
“Saya dan Michael biasanya menyiapkan lagu cinta untuk satu sama lain. Tiap-tiap adegan menggambarkan tahap hubungan kami yang berbeda. Jadi sebelum syuting, saya selalu memberi sebuah lagu pada Michael untuk mengungkapkan, ‘Inilah perasaan karakter Su Ling sekarang‘ ‘ dan begitu seterusnya, saling memberi lagu. Saya pikir apa yang kami lakukan menambah kekayaan dari karakter kami berdua. Benar-benar fresh dan sangat romantis,‘ ujarnya menambahkan.
Ada beberapa elemen 1960-an dalam Serangoon Road yang menurutnya menarik bagi warga Singapura modern, di antaranya bagian besar dari budaya jalanan Singapura yang telah hilang. “Kita tahu Singapura telah “membersihkan diri‘ pada 80-an. Semua menjadi sangat bersih dan segalanya tentang higienitas. Saya rasa adegan jalanan dengan orang-orang makan kacang atau pisang lalu membuang kulitnya begitu saja, Anda tahu lah, kesembarangan itu menjadikannya sangat menarik,‘ ujarnya lagi.
“Juga, era itu dihiasi banyak lampu neon, orang-orang selalu bergaul di jalanan, dan selalu saja ada yang terjadi. Saya rasa, dengan Singapura berubah menjadi kota, kami kehilangan banyak rasa lokal. Menurut saya ini sangat disayangkan karena saya menyadarinya sebagai hal paling menarik dari Singapura pada 1960-an,‘ katanya menambahkan.
Sumber: Jurnal Nasional, Minggu, 29 September 2013
No comments:
Post a Comment