Sunday, September 29, 2013

[Jendela Buku] Memapah Cinta Yang Bertepi

CERAH Ceria sebuah nama unik yang sesuai dengan karakter pemiliknya dalam buku Sun(ny) karangan Achi TM. Cerah ialah gadis periang yang hanya punya satu impian,yakni melihat biru. Cerah adalahgadis yang memiliki kekurangan,yakni buta parsial warna biru. Ia selalu melihat warna biru sebagai warna hijau gradasi. Kekurangannya itu kerap menimbulkan kesulitan baginya, seperti saat melamar pekerjaan. Namun sesuai namanya, ia tetap ceria.

Di buku setebal 474 halaman dan diterbitkan Penerbit Andi ini, pembaca menemukan beragam konfl ik yang dihadapi gadis itu. Namun, dengan segala problemanya, gadis itu akan selalu tertawa. Dengan kekurangan yang ia punya, Cerah tak pernah mendung.

Seperti cerita cinta lainnya, novel Sun(ny) ialah serial kedua dari trilogi C l o u d ( y )karya penulis muda Achi TM. Benang merah dari trilogi ini ialah tentang seorang perempuan yang tidak sengaja bertemu lelaki di sebuah tempat, dan secara tak kebetulan, Cerah kerap jatuh hati kepada lelaki yang sudah memiliki pasangan.

Cerita yang sebetulnya sederhana itu diramu dan disajikan Achi secara menarik lewat plot-plot cerita yang tidak statis. Lelaki itu adalah Biru Matahari, sosok yang dikenal Cerah tanpa sengaja ketika merantau ke Jakarta untuk belajar menulis kepada penulis favoritnya.

Biru jugalah yang membantu gadis itu melihat warna 'biru' dengan cara sederhana. Namun, Biru sudah memiliki Krisan. Biru untuk Krisan, begitu juga sebaliknya. Tak terpisahkan.

Remuk redamlah hati Cerah. Namun, keramahan hati Krisan mampu melunturkan hari Cerah dan menenggelamkan perasaannya. Bahkan Krisan menjadikan Cerah asisten sekaligus sahabat baiknya.

Kisah cinta memang selalu memiliki dua sisi, bisa berakhir cerah dan bahagia atau justru terpuruk hingga lebam membiru penuh luka. Untuk pembaca yang kerap lebam membiru karena cinta, sosok Cerah bisa jadi inspirasi. Ia tetap riang dan optimis, apa pun kondisinya ketika memapah cinta.

Secercah harapan akan cinta Cerah kepada Biru sempat menyeruak kala Krisan pergi untuk selamanya. Biru pun terpuruk. Namun, Cerah hadir menyinari kegalauan dan keterpurukan Biru, bak matahari yang menyinari bumi tanpa pamrih. Seperti itulah cinta Cerah kepada Biru.

Penuh penantian

Sekilas, pembaca akan menyimpulkan bahwa Biru akan menemukan sosok pengganti Krisan pada diri Cerah. Namun, Achi tidak membuat sesederhana itu. Ternyata, sosok Krisan ˜kembali" dalam wujud yang berbeda, yakni Kristi. Penantian Cerah pun seakan tiada bertepi. Lalu bagaimana akhir cerita Cerah setelah sekian lama memapah cintanya? Tidak terlalu sulit untuk menebaknya.

Secara umum, buku ini sangat khas perempuan, dimulai dari alur cerita hingga konfliknya yang bisa dibilang minim. Buku ini cocok bagi perempuan muda yang hendak mencari inspirasi kala dirudung
kegelisahan.

Reni Eriana, Managing Editor Story Teenlit Magazine, menulis pendapatnya di buku ini. "Tokoh-tokoh di dalamnya begitu hidup
dan mewakili pembaca. Karena cinta bisa rumit di dalamnya ketika
ada banyak konfl ik dan intrik. Meskipun cinta tetap saja indah", tulisnya.

Achi TM adalah seorang perempuan muda yang sejak di bangku
sekolah dasar bercita-cita menjadi penulis. Di awal kariernya, cerpencerpen remajanya banyak dimuat di Kawanku, Gadis, Keren Beken,
Go-Girl, Etnix Magazine, Story Magazine, dan OLGA, koran lokal Banten,
serta majalah Sekar.

Cerpennya juga pernah tergabung dalam antologi cerpen Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) berjudul Kupu-Kupu dan Tambuli (2006) serta antologi cerpen Kolase-Pernik Kehidupan (Rumah Pena, 2010), dan Kolase Dari Balik Jendela. Selain menulis cerpen, Achi TM juga sudah menghasilkan sejumlah novel, seperti Himitsu (QultumMedia, 2007), Quly-Girl (Media Pressindo, 2007), Bisikan Sahabat (Cupid, 2008), Penaku Sebintang (Ganexa Exact, 2007), Wo Ai Ni-Jangan Ekspor Cintaku (Bukune, 2009) dan Chaos Chambell (Gradien Mediatama, 2010). Ia juga aktif menulis skenario sinetron dan FTV di stasiun swasta.

Latar belakangnya sebagai penulis skenario membuat banyak tulisannya sekilas mirip cerita si net ron.

Sumber: Media Indonesia, Minggu, 29 September 2013

No comments: