Monday, June 02, 2008

Langkan: Peran Karya Sastra Telah Terkikis

AKIBAT komersialisasi karya sastra, perannya sebagai ujung tombak kebangkitan nasional telah terkikis. Padahal, sejak tahun 1900 hingga 1950, karya sastra merupakan landasan untuk kemajuan bangsa Indonesia. Sastrawan Prof Budi Darma memberi contoh dengan roman karya Sutan Takdir Alisjahbana, Layar Terkembang. Walaupun merupakan kisah cinta, di dalam roman itu terkandung pemikiran bahwa kemajuan bangsa akan tercapai jika pendidikan, terutama untuk perempuan, dimajukan. ”Tampaknya memang cuma sastra, tapi sebenarnya Sutan Takdir Alisjahbana tahu betul apa itu pendidikan dan apa itu perjuangan,” katanya dalam Seminar 100 Tahun Kebangkitan Nasional ”Seabad Media Massa dan Pendidikan Indonesia” di Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga, Sabtu (31/5). Sebagai wadah pertarungan ide, karya sastra juga menjadi media yang mendidik masyarakat. Hal itu misalnya terjadi ketika Sanusi Pane, dengan karyanya Sandayakalaning Majapahit, menentang arah pemikiran Sutan Takdir Alisjahbana yang condong kebarat-baratan. (A10)

Sumber: Kompas, Senin, 2 Juni 2008

No comments: