Jakarta, Kompas - Kegairahan berekspresi berbagai komunitas perkotaan akan kembali tersalur lewat pergelaran budaya Urban Festival 2008 yang akan digelar pada 28-29 Juni 2008 di Pantai Carnaval Ancol, Jakarta. Segala ekspresi budaya dan berkesenian, permainan, sampai olahraga ekstrem yang biasa dikenal sebagai budaya urban akan tetap mengisi acara ini.
”Meski hanya digelar dua hari, tidak lagi tiga hari seperti tahun lalu, tetapi materi acaranya justru lebih variatif dan mencerminkan budaya kota. Meski tidak menyebutnya sebagai budaya jalanan, sebenarnya sebagian budaya kota berasal dari jalan, seperti street dance, harajuku, futsal, basket 3 on 3, sepeda lowrider, atau distro anak-anak muda,” ujar Budi Karya, Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol di Jakarta, pekan lalu.
Pergelaran budaya urban ini digelar secara kolaboratif oleh Ancol bersama Kompas Gramedia, Radio Prambors, Metro TV, dan Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Sajian utama festival tidak hanya akan berisi sajian musik lintas aliran dari puluhan grup musik indie, festival grafiti dan mural, serta olahraga dan permainan ekstrem seperti tahun lalu, tetapi juga aktivitas yang korelasinya kuat dengan berbagai komunitas. Di sana akan ada, misalnya, pameran koleksi sneaker pimps atau penggemar sepatu dan aksesori yang dihiasi lukisan atau grafis, pergelaran tari jalanan, bioskop film indie, pertemuan komunitas modifikasi motor, komunitas penggemar gadget, sampai DJ musik.
”Yang mau kami angkat adalah ekspresi berbagai komunitas atau individu. Artinya, kami bukan hanya menyajikan kreasi-kreasi individual, tetapi justru interaksi, interelasi, dan ciri-ciri kaum urban dalam berbagai ekspresinya,” kata Gandung Bondowoso, Pembantu Rektor IKJ.
Budaya kota, kata Gandung, bisa eksis justru karena adanya relasi antara warga kota dan segala latar belakang etnis, budaya, maupun bangsa di sekitarnya. (NUG)
Sumber: Kompas, Jumat, 6 Juni 2008
No comments:
Post a Comment