Wednesday, January 02, 2008

Mochtar Kusumaatmadja Peroleh Penghargaan Budaya

[BANDUNG] Pada malam Tahun Baru 2008, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan penghargaan kepada mantan Menteri Luar Negeri, Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja, sebagai budayawan Sunda yang konsisten.

"Pak Mochtar adalah budayawan Sunda yang konsisten, banyak karya cemerlang yang ditorehkannya sekaligus menjadi spirit bagi generasi muda Jawa Barat," kata Gubernur Jabar, H Danny Setiawan seusai menyerahkan penghargaan itu di Gedung Merdeka Jalan Asia Afrika Kota Bandung, Senin tengah malam.

Seperti dilaporkan Antara, penerimaan penghargaan itu diwakili oleh salah seorang kerabatnya. Selain menganugerahkan penghargaan budaya bagi Mochtar Kusumaatmadja, pada malam pergantian tahun itu Pemprov Jabar memberikan penghargaan kepada 15 tokoh Sunda lainnya yang terdiri dari kalangan seniman, budayawan, lembaga serta tokoh yang berjasa di sektor pariwisata.

Penerima penghargaan budaya lainnya adalah budayawan Dr Saini KM, Majalah Mangle (Majalah Bahasa Sunda), Kampung Cipta Gelar (kampung adat) dan HU Pikiran Rakyat Bandung.

Penerima anugerah lainnya adalah tokoh pencak silat paguron Tadjimalela Alm Djadjat Kusumahdinata (Djadjat Paramor) sebagai legenda, dalang Mamat Tahmat Tambi (dalang wayang kulit), Bi Raspi (seniman ronggeng) serta beberapa penerima penghargaan di bidang pariwisata dan usaha pariwisata. Selain itu, budayawan Rendra juga mendapat anugerah untuk kategori diva.

"Penghargaan seni, budaya dan pariwisata ini sebagai bentuk apresiasi kami untuk tokoh yang konsisten mempertahankan idealisme dan pemikirannya untuk seni dan budaya," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, HI Budhiyana.

Pada kesempatan itu, WS Rendra sempat memukau sekitar 1.000 orang yang hadir di tempat penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika tahun 1955 yang legendaris itu.

Meski kurang dari lima menit, "Si Burung Camar" yang didaulat memberikan orasi budaya pada malam pergantian tahun itu beraksi dengan puisi Catatan Tahun 1946 karya Chairil Anwar. [U-5]

Sumber: Suara Pembaruan, Rabu, 2 Februari 2008

No comments: