Wednesday, January 02, 2008

Teater: Agar Lebih Maju, Pemerintah Harus Ikut Membina

Jakarta, Kompas - Untuk lebih memajukan dunia teater, pemerintah sudah saatnya turut membina karena kuantitas teater sudah meningkat.

Hal itu diungkapkan pemain teater dan film Didi Petet ketika menghadiri penutupan Festival Teater Jakarta (FTJ) 2007, Senin (31/12) malam.

Dalam acara yang berlangsung di Studio Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, Jakarta, itu, Kelompok Teater Mode berhasil menjadi Grup Terbaik.

Didi mengatakan, pemerintah belum sepenuhnya ikut membina teater. Padahal, peminat teater di Indonesia semakin banyak. Jumlah peserta penyisihan FTJ meningkat dari 70 kelompok (2006) menjadi 90 pada tahun 2007..

Tahun 2007 Dewan Kesenian Jakarta menyelenggarakan FTJ tanpa ada dukungan dari Dinas Kebudayaan dan Permuseuman Jakarta. Pesta teater 11 hari ini terselenggara berkat dukungan sponsor dari pengusaha swasta.

Ketua Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta Arswendi Nasution mengatakan, bantuan pemerintah sangat perlu untuk membuat kegiatan teater yang bisa merangsang dan memengaruhi komunitas teater yang ada.

"Tanpa bantuan pemerintah, kami bisa buat festival, tetapi sederhana, seperti hanya sekadar kegiatan lomba biasa," katanya.

Arswendi mengakui, selama 30 tahun penyelenggaraan FTJ, tidak pernah ada wakil pemerintah yang hadir. Penutupan FTJ 2007 itu hanya dihadiri perwakilan dari gubernur. "Di semua bidang, kalau tidak ada dukungan moral dari pemerintah, pasti akan sulit berkembang," kata Arswendi.

Pendiri Kelompok Teater Koma, Nano Riantiarno, mengatakan hal serupa. Ia mengungkapkan, penyelenggaraan FTJ dan kegiatan teater selama ini dapat berlangsung lancar berkat kerja sama antarseniman yang memiliki keinginan sama untuk memajukan teater Indonesia.

Mendominasi


Dari hasil FTJ, Kelompok Teater Mode asal Jakarta mendominasi penghargaan yang disediakan pada FTJ 2007.

Selain menjadi Grup Terbaik, sutradara kelompok teater yang terbentuk 2005 ini, Erent Mode, tampil sebagai sutradara terbaik.

Tiga pemainnya meraih penghargaan, Lina Erent (Aktris Utama Terbaik), Edi Oglek (Aktor Pembantu Terbaik), dan Lisna (Aktris Pembantu Terbaik).

Peraih penghargaan lainnya adalah Budi Ketjil dari Teater Indonesia (Aktor Utama Terbaik), Irman Nisha dari Study Teater 24 (Penata Artistik Terbaik), Gery Pap-pap dari Teater Amoeba (Penata Musik Terbaik). Sedangkan Study Teater 24 tampil sebagai Grup Favorit dan Teater Cermin sebagai Grup Dipujikan.

Penghargaan khusus diberikan kepada dua penulis yang membawakan naskahnya dalam ajang final. Mereka adalah Dadang Badoet dari Teater Indonesia dan Afri Rusyadi dari Teater E’ma.

Untuk penyelenggaraan FTJ 2008, Arswendi mengatakan akan ada sayembara penulisan naskah sebelum festival. Selain itu, DKJ juga berencana mewajibkan setiap peserta membawakan karyanya sendiri.

"Saya melihat kemarin banyak peserta yang kurang dapat membawakan naskah asing yang rumit," kata Arswendi. (A04)

Sumber: Kompas, Rabu, 02 Januari 2008

No comments: