[JAKARTA] Di tengah maraknya pertumbuhan komunitas dan kantong sastra dewasa ini, serta maraknya polemik tentang peran komunitas sastra, Komunitas Sastra Indonesia (KSI) memandang perlu bertemu untuk merumuskan kembali langkah-langkah strategis ke depan.
"KSI dan jaringannya juga perlu menata diri kembali agar dapat memberikan sumbangan yang lebih pas bagi publik sastra Indonesia. Oleh karena itulah, KSI, bertepatan dengan berakhirnya masa kepengurusan KSI periode 2004-2007, merasa perlu mengadakan kongres dan seminar sastra nasional," kata Ketua KSI, Iwan Gunadi dalam siaran persnya, baru-baru ini.
Menurut Iwan Gunadi, Kongres Komunitas Sastra Indonesia (KSI) kali ini mengambil tema "Meningkatkan Peran Komunitas Sastra Sebagai Basis Perkembangan Sastra Indonesia".
Seperti dilaporkan Antara, kongres akan digelar di Gedung DPRD Kudus, Jawa Tengah, pada 19-21 Januari 2008. Acara pokok kegiatan yang didukung penuh oleh Djarum Bakti Pendidikan ini akan berupa kongres KSI, seminar nasional, ceramah umum, orasi budaya, pementasan sastra dan seni, serta wisata budaya.
Rangkaian acara tersebut juga akan diisi pementasan karya sastra dan baca puisi. Acara ini akan diisi, antara lain Menpora Adhyaksa Dault, Direktur Kesenian Depbudpar Surya Yoga, Direktur Utama RRI Parni Hadi, Direktur Utama Bank Muamalat Saefuddin Noer, Direktur Produksi PT Djarum Thomas Budi Santoso, penyair Sutardji Calzoum Bachri, sastrawan Emha Ainun Nadjib, Jose Rizal Manua, Sujiwo Tejo dan lainnya.
"Selain itu, rangkaian acara ini juga akan diisi pertunjukan wayang klithik dan terbang papat, dua bentuk kesenian tradisional yang sudah langka dari Kudus," ujarnya.
Menurut ketua umum panitia kongres, Wowok Hesti Prabowo, dan ketua pelaksana, Mukti Sutarman SP, acara ini akan diikuti sekitar 200 pelaku sastra, pengurus cabang di berbagai wilayah di Indonesia, serta masyarakat Kudus dan sekitarnya. Peserta juga akan mengunjungi pabrik rokok, pabrik jenang, Museum Kretek, dan Menara Kudus.
Sementara itu, Corporate Communications Officer PT Djarum, M. Budi Santoso mengatakan, PT Djarum melalui program Djarum Bakti Pendidikan mendukung kegiatan ini karena misi dari kegiatan ini terkait erat dengan dunia pendidikan yaitu ikut serta melihara dan melestarikan Kesusastraan Indonesia.
"Terkait dengan bidang kesusastraan Djarum Bakti Pendidikan juga telah menerbitkan buku Tesaurus Bahasa Indonesia yang ditulis oleh Eko Endarmoko dimana buku ini sangat berguna untuk membantu para penulis, wartawan dan para insan seni dan pers dalam menyusun karya-karyanya," kata Budi. [U-5]
Sumber: Suara Pembaruan, Selasa, 15 Januari 2008
No comments:
Post a Comment