Thursday, October 18, 2007

SDM: Profesi Pustakawan Menjanjikan

JAKARTA (Media): Profesi pustakawan saat ini benar-benar menjanjikan dan prestisius. Pasalnya, sebanyak tujuh ribu sekolah membutuhkan tenaga pustakawan untuk mengelola perpustakaan sekolah. Bahkan, pemerintah tengah mengkaji insentif khusus bagi pustakawan yang ingin berkarier di daerah terpencil.

Prof Sulistyo Basuki dari Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (UI) menjelaskan, tenaga juru kepustakaan mempunyai prospek masa depan yang cerah.

''Saat ini tenaga juru kepustakaan sangat dibutuhkan. Dari tujuh ribu sekolah yang membutuhkan lulusan ilmu perpustakaan, baru 10 sekolah saja yang terisi dengan juru kepustakaan yang andal. Untuk mengisi juru kepustakaan di SMA, tenaganya haruslah berpendidikan D-4 atau S-1,'' kata Sulistyo di Jakarta, kemarin.

Demikian pula untuk mengisi jabatan sebagai juru kepustakaan di SMP haruslah berpendidikan D-3, sedangkan untuk SD minimal lulusan D-2. Dengan banyaknya peluang kesempatan kerja di dunia perpustakaan, jurusan ilmu perpustakaan pun banjir peminat. ''Saat ini terjadi kenaikan jumlah mahasiswa yang memilih jurusan ilmu perpustakaan. Bila sebelumnya cuma 30%, kini menjadi 50%. Itu pun mereka memilih jurusan perpustakaan sebagai pilihan pertama masuk di UI,'' jelasnya.

Menurut profesor ilmu perpustakaan satu-satunya di Indonesia ini, pemerintah memang sedang menggalakkan minat baca masyarakat. Salah satu caranya dengan terus memperbaiki kondisi perpustakaan di seluruh Indonesia. Demikian juga para pustakawan yang mengelola perpustakaan haruslah andal. Untuk meningkatkan kualitas pustakawan, selain memberikan pendidikan perpustakaan, harus ada insentif yang memadai.

''Insentif tersebut diberikan untuk para pustakawan yang ingin berkarier di sekolah terpencil, sekaligus untuk memotivasi mereka.''

Meskipun demikian, menjadi pustakawan di Indonesia belum bisa menjanjikan masa depan. Pasalnya, hanya kota-kota besar yang telah memiliki perpustakaan yang baik. Sulistyo pun berharap pemerintah harus bekerja lebih keras lagi untuk memperbaiki perpustakaan di Indonesia. (Win/H)

Sumber: Media Indonesia, Kamis, 18 Oktober 2007

2 comments:

Bandung Virtual Assistant said...

mudah-mudahan ini menjadi kenyataan, tidak bisa dipungkiri bahwa pustakawan pun harus hidup layak untuk menunjang kerjanya.

Bandung Virtual Assistant said...

mudah-mudahan ini menjadi kenyataan, tidak bisa dipungkiri bahwa pustakawan pun harus hidup layak untuk menunjang kerjanya.