Monday, October 22, 2007

Jero Wacik: Daftarkan Karya Budaya ke Hak Intelektual

[DENPASAR] Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik meminta pemerintah provinsi, kabupaten dan kota segera mendaftarkan karya-karya budaya ke lembaga hak intelektual untuk melindungi karya budaya nasional dari pengakuan negara lain.

"Saya imbau gubernur, bupati dan walikota di Indonesia agar rajin-rajin mendaftarkan karya-karya budaya ke lembaga hak intelektual," kata Jero Wacik di Nusa Dua, Bali, baru-baru ini, saat membuka acara Nusa Dua Fiesta (NDF) 2007.

Menurut Wacik, pendaftaran karya budaya Nusantara harus dilakukan lebih awal. Hal itu dimaksudkan melindungi karya budaya Indonesia dari pengakuan negara lain. Bila telah didaftarkan ke lembaga hak cipta, maka bila di kemudian hari ada pihak-pihak yang berani meniru atau mengakui budaya tersebut tanpa izin, katanya, Indonesia bisa menuntut pihak-pihak itu.

Jero Wacik secara khusus meminta Gubernur Bali Dewa Beratha, agar mendaftarkan karya-karya budaya Bali yang jumlahnya banyak secara kolektif. "Kami harapkan agar karya seni budaya yang ada di Bali, seperti penjor, gamelan jegog, tek-tekan, tari pendet dan sebagainya segera didaftarkan," katanya.

Lebih lanjut dikatakan, pariwisata Indonesia bertujuan untuk menyejahterakan rakyat secara menyeluruh, bukan perorangan atau individu. Karena itu, melalui pariwisata Indonesia berupaya bangkit dari kemiskinan. Sektor pariwisata di Tanah Air cukup berpotensi, karena masing-masing daerah memiliki aneka kebudayaan dan alam yang bagus, sehingga bisa menjadi modal utama untuk pariwisata.

Jero Wacik berharap pada perwakilan provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia yang ikut dalam kegiatan NDF 2007 untuk mampu saling tukar pengalaman dan belajar mengelola sektor pariwisata seperti di Pulau Dewata. NDF 2007 dipusatkan di Pulau Peninsula kawasan pariwisata internasional dengan luas lahan lima hektar diikuti 19 provinsi dan 41 kabupaten/kota. Kegiatan berlangsung selama empat hari dari 18 hingga 21 Oktober.

Pada acara yang digelar sejak 1996 tersebut, para turis Nusantara dan mancanegara yang berlibur di Bali dapat menyaksikan berbagai atraksi diantaranya budaya, desain busana, aneka masakan, kerajinan, olahraga, pameran, kesenian daerah maupun pagelaran musik. [137]

Sumber: Suara Pembaruan, 22 Oktober 2007

No comments: