Wednesday, September 10, 2008

Benda Bersejarah: Tiga Arca Kuno Ditemukan, Ratusan Lainnya Ditahan Polisi

Kediri, Kompas - Tiga arca, sebuah relief, dan ratusan pecahan balok batu bata yang diduga berasal dari zaman kerajaan silam di Desa Sumbercangkring, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, ditemukan.

Saiin (kanan) menunjukkan tiga benda bersejarah yang ditemukan di ladang tempat pembuatan batu bata di Desa Sumbercangkring, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Selasa (9/9). Benda yang paling besar adalah relief Batara Kala, di atasnya ada fragmen Arca Ganesha. (KOMPAS/RUNIK SRI ASTUTI/Kompas Images)

Di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (9/9) dini hari, operasi gabungan polisi terpaksa menahan 473 barang yang diduga benda cagar budaya, yaitu patung, keris, dan batu akik, dari sebuah mobil yang ditumpangi empat orang.

Kepala Seksi Seni Budaya Dinas Pariwisata Kabupaten Kediri Suradi, Selasa, menjelaskan, benda purbakala yang ditemukan meliputi potongan kepala arca Dwarapala setinggi 98 sentimeter (cm), lebar 105 cm, dan tebal 45 cm; fragmen kepala Ganesha (tinggi 16 cm, lebar 17 cm, tebal 17 cm); dan sebuah arca kepala yang belum bisa diidentifikasikan wujudnya (tinggi 48 cm, lebar 45 cm, dan tebal 35 cm).

Selain itu, ditemukan juga relief Batara Kala (raksasa) yang biasanya dipasang di atas gapura candi. Tinggi relief ini 60 cm, tebal 18 cm, dan lebar 78 cm.

Lokasi penemuan berada di ladang yang digali untuk membuat batu bata merah milik Imam Syafii, perangkat desa Sumbercangkring. Penemunya adalah tiga penggali tanah, yaitu Saiin (47), Prapto (23), dan Kasan (27).

Menurut Saiin, benda pertama yang ditemukan adalah relief Batara Kala pada 29 Agustus di lubang sebelah timur dengan kedalaman sekitar satu meter. Saat itu relief dalam posisi telentang. Masih di tempat yang sama, terdapat balok batu dengan panjang 70 cm, lebar 78 cm, dan tebal 18 cm. Pada 31 Agustus 2008, pekerja kembali menemukan arca Dwarapala di lubang baru, tiga meter di sebelah barat lubang pertama. Arca penjaga pintu gerbang itu ditemukan di kedalaman 1,45 meter.

Pada Senin (1/9) mereka kembali menemukan arca Ganesha dan arca kepala yang belum bisa diidentifikasikan wujudnya. Lima meter sebelah utara lokasi penemuan arca terdapat balok batu sepanjang 64 cm, lebar 76 cm, dan tebal 26 cm yang menyembul dari permukaan tanah.

Kepala Kepolisian Resor Boyolali Ajun Komisaris Besar Agus Suryo Nugroho melalui Kepala Satuan Reskrim Polres Boyolali Inspektur Satu Asnanto mengatakan, barang-barang yang tersimpan dalam koper dan di sejumlah kardus itu diamankan saat polisi menggelar operasi gabungan di depan Polsek Andong.

”Kami mencurigai karena mobil ini mengangkut banyak barang antik. Sementara ini kami bawa ke polres untuk diperiksa karena dikhawatirkan merupakan benda cagar budaya atau hasil curian,” kata Asnanto.

Benda-benda itu diangkut dengan menggunakan mobil pribadi oleh Agus (36), Muhamad Rozak (25), Sareh (53), dan Samsul Huda (36), semuanya berasal dari Jawa Timur.

Samsul Huda mengaku barang-barang itu milik kerabatnya yang akan pindah dari Mojokerto ke Jakarta. Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah, yang turut memeriksa, menyatakan, sebagian besar patung terpengaruh budaya China. (NIK/GAL)

Sumber: Kompas, Rabu, 10 September 2008

No comments: